Saturday, February 29, 2020

MAKALAH TATA EJAAN BAHASA INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Latar BelakangBahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahamiinfrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.Dalam memadukan satu kesepakatan dalametika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan difahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertiandari ejaan?
2.      Apasaja aspek-aspekdalamejaan?
3.      Apasaja masalah dalam ejaan?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari ejaan.
2.      Untuk mengetahui aspek-aspek dalam ejaan.
3.      Untuk mengetahui masalah dalam ejaan.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ejaan
Ejaan adalah kaidah kaidah cara menggambarkan bunyi bunyi(kata,kalimat dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf huruf) serta penggunaan tanda tanda baca(moeliono,ed.,1988a).poerwadarminta(1976) mendefinisikan cara atau aturan menulis kata kata dengan huruf.sementara itu,tarigan(1985) menyatakan bahwa ejaan adalah cara atau aturan menulis kata kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan adalah sistem ejaan indonesia yang sebagian besar sama dengan ejaan malaysia,yang termuat didlam surat keputusan presiden no.57 Tanggal 16 agustus 1972 dan yang sekarang menjadi ejaan remi indonesia.
Bahasa laporan penelitian menggunakan ejaan dan kata yang baku. pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan,pedoman umum pembentukan istilah;dan kamus besar bahasa indonesia menjadi sumber acuanya.tidak sulit bagi penulis laporan penelitian untuk melatih kemahiranya dalam menulis huruf,kata,dan istilah serta menggunakan tanda baca karena sudah ada pedomanya.pedoman ejaan bahsa indonesia di sebut pedoman umum karena pedoman itu pada dasarnya hanya mengatur hal hal yang bersifat umum.
Pengertian ejaa dapat ditinjau dari dua segi,yaitu segi khusus dan segi umum.secara khusus,ejaan dapat diartikan sebagai perlambangan bunyi bunyi bahasa dengan huruf,baik berupa huruf demi maupun huruf yang telah disusun menjadi kata,kelompok kata,atau kalimat.Sedangkan secara umum,ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa,termasuk pemisah dan penggabunganya,yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca(mustakim,1992).
2.2 Aspek-aspek
A. Aspek fonologis
Kaidah dalam aspek konologis ragam baku bahasa indonesia,antara lain,menyangkut penulisan huruf pelafalan  dan pengakroniman.penulisan bahasa indonesia menyangkut soal abjad,vokal,diftong,konsonan,persukuan,dan nama diri.Pertama abjad yang digunakan dalam bahasa indonesia terdiri atas 26 huruf.Kedua,vokal didalam bahasa indonesia sebanyak 5 huruf vokal yaitu a,e,i,o,dan u.Vokal a dapat menduduki posisi di depan,ditengah,dan dibelakang kata.Huruf e melambangkan bunyi[`e] dan bunyi[e],taling dan pepet.Vokal i dapat menduduki posisi didepan,ditengah,dan dibelakang kata.Vokal o dapat menduduki posisi didepan ditengan dan dibelakang kata. Vokal u dapat menduduki posisi di depan ditengah dan di belakang kata.Ketiga,diftong dalam bahasa indonesia sebanyak tiga buah yaitu ai,au,dan oi.Keempat,didalam bahasa indonesia terdapat konsonan-konsonan sebagai berikut:b,c,d,f,g,h,j,k,kh,l,m,n,ng,ny,p,q,r,s,sy,t,v,w,x,y,dan z. Kelima, bahasa indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata, yaitu V,VK,KV, dan KVK. Disamping itu, bahasa indonesiamemiliki pola suku kata sebagai berikut: KVK,KKVK,VKK,KVKK,KKVKK,KKKV, dan KKKVK. Keenam, penulisan nama diri. Penulisan nama-nama sungai,gunung,jalan,kota, dan sebagainya di sesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa indonesia Yang Disempurnakan [EYD].
B.Aspek Morfologis
Kaidah ragam baku bahasa indonesia yang menyangkut aspek morfologis adalah kata, baik pengimbuhan, penggabungan,pemenggalan, penulisan, maupun penyesuaian kosa kata asing. Kata dasar, kata turunan/ kata jadian, kata ulang, gabungan kata-kata ganti, kata depan, kata si dan sang,partikel, penulisan angka dan bilangan penting untuk di perhatikan dalam ragam baku bahasa indonesia.
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu-satuan.Dalam hal kata turunan,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai penulisan kata turunan: (1)imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya; (2)awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata; (3)kalau bentuk dasar berupa gabungan kata sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran,kata-kata itu ditulis serangkai; (4) kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai;
C.Aspek sintaksis
Kaidah ragam baku indonesia yang menyangkut aspek sintaksis meliputi frasa,klausa dan kalimat berikut ini diuraikan serngkaian contoh yang menyangkut ketiga hal itu.Perihal frasa misalnya, mana yang benar,orang-orang tua,orang tua-tua,orang tua-orang tua?orang tua yang berupa kata majemuk berarti` ibu bapak`; dapat pula frasa itu berarti`orang yang tua`. Karena kedua kata itu berbeda bentuk dan maknanya,bentuk ulanganya pun harus dibedakan.
2.3 Masalah ejaan
A. Penggunaan huruf
Ejaan bahasa indonesia menggunakan aksara latin,yang terdiri dari 26 huruf.Setiap huruf digunakan untuk melambangkan satu bunyi atau satu fonen,kecuali gabungan huruf kh,ng,ny,dan sy yang digunakan untuk melambangkan satu bunyi,dan huruf e yang digunakan untuk melambangkan dua buah bunyi.Sementara huruf q dan x hanya digunakan pada kata serapan tertentu.
Secara ortografi kita kenal adanya empat macam huruf,yaitu (1) huruf kapital, (2) huruf biasa atau huruf kecil, (3) huruf miring, dan (4) huruf tebal (bold,fat)
1.     Penggunaan huruf kapital
Huruf kapital atau sering juga disebut huruf besar digunakan pada:
A.     pertama kata awal kalimat. Misalnya:
-          poltak selalu bikin ulah di DPR
-          apa maksudnya?
B.     .huruf pertama pada kata pertama pada petikan langsung atau kalimat langsung
-          hakim bertanya,”nama saudara siapa?”
-          poltak berseru,”diam kau!”
C.     huruf pertama kata atau ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan,nama kitab suci,nama agama,termasuk kata gantinya contoh:
-          Allah,Yang Mahakuasa,Yang Maha Pengasih, Qur`an, Weda, Islam, Kristen, Khatolik
-          Mohon ampunlah kepada-Nya.
D.    huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama diri.Contoh:
-          Mahaputera Yamin; Sultan Hasanudin; Haji Agus Salim; Nabi Muhammad.
E.     huruf pertama unsur nama jabatan dan nama pangkat yang diikuti nama diri, atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi , atau nama tempat. Contoh:
-          Wakil Presiden Budiono.
-          Perdana Menteri Mahatir Muhammad.
-          Sekretaris Jendral Departemen Pertanian.
-          Gubernur DKI Jaya
-          Profesor Doktor Bejo Suyanto.
F.      huruf pertama unsur-unsur nam orang. Contoh
-          Halim Perdana Khusuma
-          Wage Rudolf Supratman
G.    huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan nama bahasa.Contoh
-          Bangsa Indonesia
-          -Suku Batak
-          -Bahasa Inggris
H.    huruf pertama nama tahun, nama bulan,nama hari,nama hari raya, dan nama peristiwa sejarah. Contoh:
-          tahun Hijriyah
-          tahun Masehi
-          bulan Agustus
I.       huruf petama nama geografi. Contoh:
-          Asia Tenggara
-          Goron Talo
-          Danau Limboto
J.       .huruf pertama unsur-unsur nama negara, nama lembaga pemerintahan dan nama dokumen resmi ; kecuali kata seperti dan, atau,dan kepada. Contoh;
-          Republik Indonesia
-          Majlis Permusyawaratan Rakyat
-          Departemen Pendidikan Nasional
K.    huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga pemerintah, dan dokumen resmi.


Contoh:
-          Undang-Undang Dasar 1945
-          Perserikatan Bangsa-Bangsa
-          Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
L.     huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ; kecuali kata di,ke,dari,yang untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
-          Bukunya Berjudul Membongkar Gurita Cikeas
-          Dia Agen Surat Kabar Media Indonesia
M.   .huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat,dan sapaan.
Contoh:
-          Dr Doktor Bejo Suyanto.
-          M,A master of art
-          Prof  profesor Bejo Suyanto.
-          Tn tuan
-          Sdr saudara
N.    huruf pertama kata kerabatan seperti bapak,ibu,kakak,saudara dan adik yang di pakai kata ganti, kata sapaan, atau kata sebutan [pengacuan]
Contoh:
-          “Kapan Bapak Berangkat?” tanya Hasan
-          Adik Bertanya, “itu apa, Bu?”
-          Silahkan duduk, Kak!” kata Adi
-          Besok Pama akan datang
O.    huruf pertama kata ganti Anda
Contoh:
-          Apakah Anda sudah berkeluarga?
-          Surat Anda sudah kami terima
2. Penggunaan huruf kecil
Huruf kecil di gunakan pada tempat  yang tidak menggunakan huruf kapital.
3. Penggunaan huruf miring
Huruf miring di gunakan untuk:
a)   Menulis nama buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang di kutip dalam tulisan.
        Contoh:
-          Bukunya berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang
-          Setiap pagi dia membaca koran kompas
b)      Menulis istilah ilmiah, dan kata atau ungkapan asing yang ejaan nya belum disesuaikan.
Contoh:
-          Nama ilmiah nyamuk penyebab demam berdarah adalah aedes agypti
-          Politik devide et tempera pernah meraja lela dinegara kita
c)      menulis kata-kata yang belum baku
contoh:
-          Beliau memang nggak tahu
-          Keadaan semakin semrawut
d)     menulis kata atau huruf yang di anggap penting dalam sebuah teks.
Contoh:
-          Buatlah kalimat dengan kata apabila dan kata lagi pula
-          Dalam bab ini tidak di bicarakan penulisan huruf kapital
-          Dia bukan menipu, melainkan ditipu
4.       Penggunaan huruf tebal (Bold,Fat)
Huruf tebal digunakan pada kata-kata yang dianggap penting. Dalam tulisan tangan atau ketikan manual kata-kata yang akan di cetak tebal diberi dua garis bawah.
B. Penggunaan angka dan lambang bilangan
Dalam sistem ejaan bahasa indonesia di kenal adanya dua macam angka,yaitu angka romawi dan angka arab. Angka romawi adalah I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X,dan L(=50),C (=100), D (=500), dan M(=1.000). Angka Arab adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Angka romawi lebih banyak makan tempat dari pada anka Arab. Misalnya untuk menuliskan angka 18, angka romawinya adalah XVIII. Maka, angka Romawi hanya digunakan untuk enyatakan nomor atau bilangan yang tidak banyak, seperti bab pada buku atau nomor jalan.
·    Buku Linguistik Umum,Bab VII
·    Jalan Taman Malaka Utara V No.24
·    Sultan Hamengkubuwono X
Angka Romawi dapat menyatakan bilangan bertingkat (ordinal) atau juga bilangan biasa (kardinal). Jadi, Hamengkubuwono X dapat dibaca Hamengkubuwono kesepuluh, atau Hamengkubuwono sepuluh; dan juara III ,dapat dibaca juara ketiga atau juara tiga.
Penggunaan angka arab, antara lain adalah sebagai berikut:
a.  Angka arab digunakan untuk menyatakan: 1.ukuran panjang,berat,luas,dan isi; 2.satuan waktu; 3.nilai uang; dan 4.kualitas atau jumlah. Contoh:
- 5 cm (sentimeter)              2 jam 30 menit
-  2 kg (kilogram)                  pukul 16.15
-   61 (liter)                             tahun 2010
-    17 agustus 1945                15% (persen)

b.      Angka arab digunakan untuk melambangkan nomor jalan,rumah, apartemen,kamar pada alamat. Contoh:
-    Jalan Taman Malaka Utara Lima No.24
c.       Angka arab digunakan untuk menomori bagian dari karangan dan kitab suci. Contoh:
-     Buku Linguistik umum, Bab V, halaman 100
d.      Angka arab sebagai lambang bilangan yang mendapat akhiran-an ditulis sebagai berikut Contoh:
-     Tahun 50-an (tahun lima puluhan)
e.       Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf; kecuali bila beberapa lambang bilangan di gunakan secara berurutan dalam satu kalimat. Contoh:
-      Dia sudah dua kali tidak hadir
f.       Lambang bilangan pada awal kalimat harus ditulis dengan huruf. Oleh karena itu, kalau perlu susunan kalimat harus diubah sehngga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat jadi harus:
-      Lima belas orang tewas terkubur longsor
g.      Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Contoh
-       Dana talangan Bank Century 6,7 triliun
h.      Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks, kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kwintansi. Misalnya:
-       Anggota pansus yang hadir hanya tujuh belas orang
i.        Jika bilangan dengan angka dan huruf, seperti dalam kwintansi maka penulisanya harus tepat. Contoh:
-       Telah diterima uang sebesar Rp.215,50 (dua ratus limabelas rupiah lima puluh sen)
C.Penulisan Kata
Secara gramatikal dikenal adanya tiga macam kata, yaitu kata dasar, kata berimbuha (berafiks), kata ulang, dan kata gabung (kata majemuk).
1.Penulisan Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan, atau diapit oleh dua spasi. Contoh:
-          Korupsi bukan hal yang baru
2.Penulisan kata beribuhan
a)      Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)  ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh:
-          Bergelomabang
-          Dimakan
-          Telapak
b)      Jika bentuk dasar berupa gabunga kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluianya. Contoh:
-          Bertemu muka
-          Menganak sungai
-          Berjual beli
c)      Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, amak unsur gabungan kata ini ditulis serangkai. Contoh:
-          Menggarisbawai
-          Menyebarluaskan
-          Ketidakadilan
3. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang atau bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-). Contoh;
-          anak-anak
-          buku-buku
-          kuda-kuda
4. Penulisan Gabungan Kata
(a)Gabungan kata, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh:
-          duta besar
-          kambing hitam
-          meja tulis
(b) Apabila di khawatirkan akan terjadi kesalah fahaman maka dapat di beri tanda hubung   (-) untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangktan. Misalnya:
-          anak-istri saya
-          buku-sejarah baru
(c) Apabila salah satu dari gabungan kata itu tidak dapat berdiri sendiri, maka gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh:
-          adipati
-          antarkota
-          awahama
(d) Gbungan kata berikut ini harus ditulis serangkai:
-          acapkali
-          alhamdulilah
-          bilamana
5.Penulisan Kata Depan (preposisi)
Kata depan atau preposisi yang ada dalam bahasa indonesia adalah dari,di,ke,kepada,pada,oleh,dengan, dan atas. Semuakata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:
-          dari Medan
-          di Jakarta
-          ke Surabaya
6. Penulisan Artikel
(a) Partikel penegas yakni kah, tah, dan  lah, ditulis serangkai dengan kta yang mendahuluinya. Contoh:
-          Siapakah yang kamu cari?
-          Apalah dayaku sebagai rakyat kecil?
(b) Partikel pun yang bermakna `juga` ditulis terpisah dari kata yang diikutinya. Contoh:
-          Siapapun harus bayar pajak
-          Ke mana pun pengemplang pajak akan dikejar
(c) Partikel per yang berarti `mulai`, `setiap`, dan `demi` dtulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh:
-          Kenaikan harga langganan per 1 April 2010
-          Harganya Rp3. 000, 00 per lembar
7. Penulisan Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah bentuk kata atau ungkapan yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atu lebih. Sedangkankan akronim adalah singkatan yang dianggap dan dapat diperlakukan sebagai sebuah kata. Penulisan singkatan dan akronim itu dilakukan menurut kaidah-kaidah sebagai berikut.
1.      Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik (.). Contoh:
-          B.J. Habibie
-          Muh. Yamin
2.      Singkatan nama lembaga pemerintahan, organisasi, serta nama dokumrn resmi yang terdiri dari huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik (.). Misalnya:
-          DPR Dewan Perwakilan Rakyat
-          PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
3.      Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti dengan satu tanda titik (.). Misalnya:
Dll.  dan lain-lain
Dsb.  dan sebagainya
4.      Singkatan lambang kimia, ukuran, takaran, timbanagn, dan nama mata uang tidak di ikuti dengan tanda titik (.).
Misalnya:
-          Cu  kuprum
-          TNT  trinitrotoluen
5.      Akronim yang berupa nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
-          ABRI   Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
-          LAN    Lembaga Adminitrasi Negara
6.      Akronim yang berupa nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deretan kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya:
-          pemilu        pemilihan umum
-          cawapres   calon wakil presiden
8. Penulisan Kata Serapan
Kata-kata yang berasal dari bahasa asing dalam(inggris,arab,sanskerta,cina,dan sebagainya) atau dari bahasa daerah(jawa,sunda,bali,batak,dan sebagainya) disebut kata serapan atau unsur serapan. Dewasa ini dpat dibedakan adanya kosa kata serpan yang sudah menjadi bagian dari sistem kosa kata bahasa(seperti badan,waktu,dongkrak,dan atret). Dan kosa kata serapan yang ejaannya di bentuk menurut pedoman penyesuain ejaan( seperti kata riset,negosiasi,fiksi,dan kontruksi).
D.Pemenggalan Kata
Dalam menulis berita atau mengarang acapkali kita harus memenggal kata, misalnya, karena pindah baris atau untuk keperluan lain. Pemenggalan kata ini diatur sebagai berikut.
(a)  Bila di tengah kata dasar ada huruf vokal yang berurutan, maka pemenggalan dilakukan  di antara kedua  huruf vokal itu.
Contoh:
-          Ma-af; bu-ah; di-an
(b) Bila ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf voal,maka pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya:
-          pa-jak, sa-ngat, la-wan,mu-ta-khir
(c) Bila di tengah kata dasarada tiga buah huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan), maka pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
-          par-tai, som-bong, swas-ta, cap-lok
(d) Bila di tengah kata dasar ada tiga buah hurufkonsonan (termasuk gabungan huruf konsonan), maka pemenggalan dilkakukan di antara huruf konsonan di antara huruf konsonan yang pertama dan yang kedua.
Misalnya:
-          ben-trok, ul-tra, in-stru-men
(e) Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, pemenggalanya adalah sebagai contoh berikut.
-          makan-an
-          minum-an
-          naik-nya
(f) Bila sebuah kata terdiri dua unsur seperti kata geografi  dan kata kilometer,pemenggalanya dilakukan dalam dua langkah. Pertama, pemenggalan di antara kedua unsur itu; dan kedua pemenggalan seperti yang dilakukan pada kaidah-kaidah di atas.
Misalnya:
-          Bio-grafi     =  bi.o.gra.fi
-          Kilo-meter = ki.lo.me-ter
E. Penggunaan Tanda Baca
Dalam bahasa tulis, tanda baca ini sangat penting karena dengan adanya tanda baca itu kita akan terbentuk untuk dapat memahami suatu tulisan. Dalam sistem ejaan di kenal adanya tanda baca(.) koma (,) titik koma (;), titik dua (:),tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda petik
( “....”), tanda hubung (-), tanda pisah ( __ ), tanda kurung ([...]), tanda garis miring (/), dan tanda penyingkat  (‘). Bagaimana mengunakan tanda baca itu, di jelaskan di bawah.
1.Penggunaan Tanda Titik (.)
a)      atanda titik digunakan pada akhir yang digunakan pada akhir kalimat yang buka pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
-          Ayahku mantan anggota DPR
-          KPK menahan Anggodo Widjoyo kemarin
b)      tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
-          Pukul 3.15.10 (pukul 3 lewat 15 menit 10 detik)
c)      tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu
Misalnya:
-          5.35.20 jam (5jam,35 menit, 20 detik)
-          0.0.30 jam ( 30 detik)
d)     tanda titiktidak  digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
-          penduduk di desa itu ada 25.235 orang
-          harganya rp.4.850.000
e)      etanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidakmenunjukkan jumlah.
Misalnya:
-          Dia lahir tahun 1951 disurabaya
-          Nomor teleponnya adalah 8657712
f)       tanda titik tidak digunakan pada akhir judul berita, judul karangan,judul tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
-          Tabrakan berurutan di Jalan Tol
-          Habis Gelap Terbitlah Terang
g)      tanda titik tidak digunakan di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat ; dan (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
-          Jalan Taman Malaka Utara 5 Jakarta Timur
-          25 februari 2010
2.Penggunaan Tanda Koma (,)
Tanda baca koma (,) digunakan dengan aturan sebagai berikut:
a)      Di gunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:
-          Yang hadir anggota fraksi Golkar, fraksi PDIP, fraksi PKS, dan fraksi Demokrasi
-          Yang salah jawaban nomor 8, 9, 12, 13, dan 15
b)      Di gunakan untuk memisahkan bagian kalimat setara yang satu dari bagian kalimat setara lainya yang didahului oleh konjungsi seperti tetapi dan melainkan. Misalnya:
-          Saya ingin hadir, tetapi tidak diundang
-          Yang menyusahkan rakyat tidak ahanya penjahat, melainkan juga pejabat
c)      Digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat bila anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Misalnya:
-          Karena sakit, dia tidak jadi datang
-          Kalau diundang, saya tentu datang
d)     Digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat seperti jadi, oleh karena itu, akan tetapi, maka dan sebagainya. Misalkanya:
-          Jadi, utangmu semua menjadi 10 juta rupiah
-          Oleh karena itu, kita harus selalu waspada
e)      Digunakan di belakang kata seruan seperti oh, nah, aduh, ya, alangkah, dan kasihan di dalam sebuah kalimat. Misalnya:
-          Oh, begitu?
-          Hati-hati, ya, nanti jatuh
f)       Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya:
-          Kata ibu, “Saya senang sekali.”
-          “Saya gembira sekali”, kata bapak, “karena terpilih jadi anggota DPR.
g)      Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakanya dari nama diri, nama keluarga atau marga. Misalnya:
-          Dr. Ahmad Dimyati, S.H
-          Ny. Komala Sari, M.A
h)      Digunakan di muka angka persepuluh atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Mipkancngsalnya:
-          12,5 cm
10,75 m
-          Rp 125,50
Rp 1.255,25
i)        Di gunakan untuk mengapit keterangan tambahan (aposisi) yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya:
-          Ruhut Sitompul, anggota pansus dari partai Demokrat, sering membuat ulah
-          Sukarno, presiden pertama RI, dimakamkan di Blitar
j)        Dapat digunakan untuk menghindari salah baca dan salah paham di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
-          Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang sungguh-sungguh
-          Atas bantuanAgus, Karyadi mengucapkan banyak terimakasih
k)      Tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringnya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya.Misalnya:
-          Saudara bekerja dimana?” tanya ayah
-          Ayo kita serang!” teriaknya keras-keras
3.Penggunaan  Tanda Titik Dua (;)
Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya:
-          Malam semakin larut; pekerjaan belum selesai juga; aku jadi bingung
4.Penggunaan Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat digunakan:
a)      Pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya:
-          Kitasekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari
b)      Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya:
-          Ketua        : Abdul Aziz
-          Sekretaris : Ny.Sarbini
5.Penggunaan Tanda Hubung ( _ )
a)   Untuk menyambung unsur-unsur tata ulang. Misalnya:
-          Anak-anak
-          Berulang-ulang
b)Untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh penggantian baris. Misalnya
-          ................dapat menggu-nakan air biasa.......


BAB III
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesiaa. Sebagai landasan pembakuan tata bahasab. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, sertac. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa IndonesiaPerkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan terdapat ejaan yang dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan Melindo.Namun, karena faktor-faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan.Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dariPemakaian HurufPenulisan HurufPenulisan KataPenulisan Unsur SerapanPemakaian Tanda Baca.

4.2  Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer Abdul.2010.Bahasa Jurnalistik.jakarta:PT RINEKA CIPTA.
Dra Sugihastuti,M.S.2000.Bahasa Laporan Penelitian.Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR
Muslich Masnur.2008.Tata Bentuk Bahasa Indonesia.Jakarta Timur:PT Bumi Aksara

No comments:

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...