BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar BelakangBahasa
memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi
ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan
memahamiinfrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar,
sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media
penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau
materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut
secara baik dan benar.Dalam memadukan satu kesepakatan dalametika berbahasa,
disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga
Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan
Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi
dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam
mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut
dapat di sampaikan dan difahami secara komprehensif dan terarah. Dalam
prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian
Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan
secara baik dan benar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertiandari ejaan?
2. Apasaja aspek-aspekdalamejaan?
3.
Apasaja masalah dalam ejaan?
1.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian dari ejaan.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek
dalam ejaan.
3. Untuk
mengetahui masalah dalam ejaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ejaan
Ejaan
adalah kaidah kaidah cara menggambarkan bunyi bunyi(kata,kalimat dan
sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf huruf) serta penggunaan tanda tanda baca(moeliono,ed.,1988a).poerwadarminta(1976)
mendefinisikan cara atau aturan menulis kata kata dengan huruf.sementara
itu,tarigan(1985) menyatakan bahwa ejaan adalah cara atau aturan menulis kata
kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan bahasa indonesia yang
disempurnakan adalah sistem ejaan indonesia yang sebagian besar sama dengan
ejaan malaysia,yang termuat didlam surat keputusan presiden no.57 Tanggal 16
agustus 1972 dan yang sekarang menjadi ejaan remi indonesia.
Bahasa
laporan penelitian menggunakan ejaan dan kata yang baku. pedoman umum
ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan,pedoman umum pembentukan istilah;dan
kamus besar bahasa indonesia menjadi sumber acuanya.tidak sulit bagi penulis
laporan penelitian untuk melatih kemahiranya dalam menulis huruf,kata,dan
istilah serta menggunakan tanda baca karena sudah ada pedomanya.pedoman ejaan
bahsa indonesia di sebut pedoman umum karena pedoman itu pada dasarnya hanya
mengatur hal hal yang bersifat umum.
Pengertian
ejaa dapat ditinjau dari dua segi,yaitu segi khusus dan segi umum.secara
khusus,ejaan dapat diartikan sebagai perlambangan bunyi bunyi bahasa dengan
huruf,baik berupa huruf demi maupun huruf yang telah disusun menjadi kata,kelompok
kata,atau kalimat.Sedangkan secara umum,ejaan berarti keseluruhan ketentuan
yang mengatur pelambangan bunyi bahasa,termasuk pemisah dan penggabunganya,yang
dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca(mustakim,1992).
2.2
Aspek-aspek
A.
Aspek fonologis
Kaidah
dalam aspek konologis ragam baku bahasa indonesia,antara lain,menyangkut
penulisan huruf pelafalan dan
pengakroniman.penulisan bahasa indonesia menyangkut soal
abjad,vokal,diftong,konsonan,persukuan,dan nama diri.Pertama abjad yang
digunakan dalam bahasa indonesia terdiri atas 26 huruf.Kedua,vokal
didalam bahasa indonesia sebanyak 5 huruf vokal yaitu a,e,i,o,dan u.Vokal a
dapat menduduki posisi di depan,ditengah,dan dibelakang kata.Huruf e
melambangkan bunyi[`e] dan bunyi[e],taling dan pepet.Vokal i dapat menduduki
posisi didepan,ditengah,dan dibelakang kata.Vokal o dapat menduduki posisi
didepan ditengan dan dibelakang kata. Vokal u dapat menduduki posisi di depan
ditengah dan di belakang kata.Ketiga,diftong dalam bahasa indonesia
sebanyak tiga buah yaitu ai,au,dan oi.Keempat,didalam bahasa indonesia
terdapat konsonan-konsonan sebagai
berikut:b,c,d,f,g,h,j,k,kh,l,m,n,ng,ny,p,q,r,s,sy,t,v,w,x,y,dan z. Kelima, bahasa
indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata, yaitu V,VK,KV, dan KVK.
Disamping itu, bahasa indonesiamemiliki pola suku kata sebagai berikut:
KVK,KKVK,VKK,KVKK,KKVKK,KKKV, dan KKKVK. Keenam, penulisan nama diri.
Penulisan nama-nama sungai,gunung,jalan,kota, dan sebagainya di sesuaikan
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa indonesia Yang Disempurnakan [EYD].
B.Aspek
Morfologis
Kaidah
ragam baku bahasa indonesia yang menyangkut aspek morfologis adalah kata, baik
pengimbuhan, penggabungan,pemenggalan, penulisan, maupun penyesuaian kosa kata
asing. Kata dasar, kata turunan/ kata jadian, kata ulang, gabungan kata-kata
ganti, kata depan, kata si dan sang,partikel, penulisan angka dan
bilangan penting untuk di perhatikan dalam ragam baku bahasa indonesia.
Kata
yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu-satuan.Dalam hal kata turunan,ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai penulisan kata turunan:
(1)imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya; (2)awalan atau akhiran
ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau
bentuk dasarnya berupa gabungan kata; (3)kalau bentuk dasar berupa gabungan
kata sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran,kata-kata itu ditulis serangkai;
(4) kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan
kata itu ditulis serangkai;
C.Aspek
sintaksis
Kaidah
ragam baku indonesia yang menyangkut aspek sintaksis meliputi frasa,klausa dan
kalimat berikut ini diuraikan serngkaian contoh yang menyangkut ketiga hal
itu.Perihal frasa misalnya, mana yang benar,orang-orang tua,orang
tua-tua,orang tua-orang tua?orang tua yang berupa kata majemuk berarti` ibu
bapak`; dapat pula frasa itu berarti`orang yang tua`. Karena kedua kata itu
berbeda bentuk dan maknanya,bentuk ulanganya pun harus dibedakan.
2.3
Masalah ejaan
A. Penggunaan huruf
Ejaan
bahasa indonesia menggunakan aksara latin,yang terdiri dari 26 huruf.Setiap
huruf digunakan untuk melambangkan satu bunyi atau satu fonen,kecuali gabungan
huruf kh,ng,ny,dan sy yang digunakan untuk melambangkan satu bunyi,dan
huruf e yang digunakan untuk melambangkan dua buah bunyi.Sementara huruf q dan
x hanya digunakan pada kata serapan tertentu.
Secara
ortografi kita kenal adanya empat macam huruf,yaitu (1) huruf kapital, (2)
huruf biasa atau huruf kecil, (3) huruf miring, dan (4) huruf tebal (bold,fat)
1. Penggunaan huruf kapital
Huruf
kapital atau sering juga disebut huruf besar digunakan pada:
A. pertama kata awal kalimat. Misalnya:
-
poltak
selalu bikin ulah di DPR
-
apa
maksudnya?
B. .huruf pertama pada kata pertama pada
petikan langsung atau kalimat langsung
-
hakim
bertanya,”nama saudara siapa?”
-
poltak
berseru,”diam kau!”
C. huruf pertama kata atau ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan,nama kitab suci,nama agama,termasuk kata gantinya
contoh:
-
Allah,Yang
Mahakuasa,Yang Maha Pengasih, Qur`an, Weda, Islam, Kristen, Khatolik
-
Mohon
ampunlah kepada-Nya.
D. huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama diri.Contoh:
-
Mahaputera
Yamin; Sultan Hasanudin; Haji Agus Salim; Nabi Muhammad.
E. huruf pertama unsur nama jabatan dan
nama pangkat yang diikuti nama diri, atau yang digunakan sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi , atau nama tempat. Contoh:
-
Wakil
Presiden Budiono.
-
Perdana
Menteri Mahatir Muhammad.
-
Sekretaris
Jendral Departemen Pertanian.
-
Gubernur
DKI Jaya
-
Profesor
Doktor Bejo Suyanto.
F. huruf pertama unsur-unsur nam orang.
Contoh
-
Halim
Perdana Khusuma
-
Wage
Rudolf Supratman
G. huruf pertama nama bangsa,suku
bangsa,dan nama bahasa.Contoh
-
Bangsa
Indonesia
-
-Suku
Batak
-
-Bahasa
Inggris
H. huruf pertama nama tahun, nama bulan,nama
hari,nama hari raya, dan nama peristiwa sejarah. Contoh:
-
tahun
Hijriyah
-
tahun
Masehi
-
bulan
Agustus
I. huruf petama nama geografi. Contoh:
-
Asia
Tenggara
-
Goron
Talo
-
Danau
Limboto
J. .huruf pertama unsur-unsur nama negara,
nama lembaga pemerintahan dan nama dokumen resmi ; kecuali kata seperti dan,
atau,dan kepada. Contoh;
-
Republik
Indonesia
-
Majlis
Permusyawaratan Rakyat
-
Departemen
Pendidikan Nasional
K. huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga pemerintah, dan dokumen resmi.
Contoh:
-
Undang-Undang
Dasar 1945
-
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
-
Yayasan
Ilmu-Ilmu Sosial
L. huruf pertama semua kata di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan ; kecuali kata di,ke,dari,yang
untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
-
Bukunya
Berjudul Membongkar Gurita Cikeas
-
Dia
Agen Surat Kabar Media Indonesia
M. .huruf pertama unsur singkatan nama
gelar,pangkat,dan sapaan.
Contoh:
-
Dr
Doktor Bejo Suyanto.
-
M,A
master of art
-
Prof profesor Bejo Suyanto.
-
Tn
tuan
-
Sdr
saudara
N. huruf pertama kata kerabatan seperti bapak,ibu,kakak,saudara
dan adik yang di pakai kata ganti, kata sapaan, atau kata sebutan
[pengacuan]
Contoh:
-
“Kapan
Bapak Berangkat?” tanya Hasan
-
Adik
Bertanya, “itu apa, Bu?”
-
Silahkan
duduk, Kak!” kata Adi
-
Besok
Pama akan datang
O. huruf pertama kata ganti Anda
Contoh:
-
Apakah
Anda sudah berkeluarga?
-
Surat
Anda sudah kami terima
2. Penggunaan huruf kecil
Huruf
kecil di gunakan pada tempat yang tidak
menggunakan huruf kapital.
3.
Penggunaan huruf miring
Huruf
miring di gunakan untuk:
a)
Menulis
nama buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang di kutip dalam tulisan.
Contoh:
-
Bukunya
berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Setiap
pagi dia membaca koran kompas
b) Menulis istilah ilmiah, dan kata atau
ungkapan asing yang ejaan nya belum disesuaikan.
Contoh:
-
Nama
ilmiah nyamuk penyebab demam berdarah adalah aedes agypti
-
Politik
devide et tempera pernah meraja lela dinegara kita
c) menulis kata-kata yang belum baku
contoh:
-
Beliau
memang nggak tahu
-
Keadaan
semakin semrawut
d) menulis kata atau huruf yang di anggap
penting dalam sebuah teks.
Contoh:
-
Buatlah
kalimat dengan kata apabila dan kata lagi pula
-
Dalam
bab ini tidak di bicarakan penulisan huruf kapital
-
Dia
bukan menipu, melainkan ditipu
4. Penggunaan huruf tebal (Bold,Fat)
Huruf
tebal digunakan pada kata-kata yang dianggap penting. Dalam tulisan tangan atau
ketikan manual kata-kata yang akan di cetak tebal diberi dua garis bawah.
B.
Penggunaan angka dan lambang bilangan
Dalam
sistem ejaan bahasa indonesia di kenal adanya dua macam angka,yaitu angka
romawi dan angka arab. Angka romawi adalah I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X,dan
L(=50),C
(=100), D (=500), dan M(=1.000).
Angka Arab adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan
9. Angka romawi lebih banyak makan tempat dari pada anka Arab. Misalnya untuk menuliskan
angka 18, angka romawinya adalah XVIII. Maka, angka Romawi hanya digunakan
untuk enyatakan nomor atau bilangan yang tidak banyak, seperti bab pada buku
atau nomor jalan.
· Buku
Linguistik Umum,Bab VII
· Jalan Taman Malaka Utara V No.24
· Sultan Hamengkubuwono X
Angka
Romawi dapat menyatakan bilangan bertingkat (ordinal) atau juga bilangan biasa
(kardinal). Jadi, Hamengkubuwono X dapat dibaca Hamengkubuwono
kesepuluh, atau Hamengkubuwono sepuluh; dan juara III ,dapat dibaca
juara ketiga atau juara tiga.
Penggunaan
angka arab, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Angka arab digunakan untuk menyatakan:
1.ukuran panjang,berat,luas,dan isi; 2.satuan waktu; 3.nilai uang; dan
4.kualitas atau jumlah. Contoh:
-
5 cm (sentimeter) 2 jam 30
menit
- 2 kg (kilogram) pukul 16.15
-
61
(liter) tahun 2010
- 17
agustus 1945 15% (persen)
b. Angka arab digunakan untuk melambangkan
nomor jalan,rumah, apartemen,kamar pada alamat. Contoh:
-
Jalan
Taman Malaka Utara Lima No.24
c. Angka arab digunakan untuk menomori
bagian dari karangan dan kitab suci. Contoh:
-
Buku
Linguistik umum, Bab V, halaman 100
d. Angka arab sebagai lambang bilangan yang
mendapat akhiran-an ditulis sebagai berikut Contoh:
-
Tahun
50-an
(tahun lima puluhan)
e. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf; kecuali bila beberapa lambang
bilangan di gunakan secara berurutan dalam satu kalimat. Contoh:
-
Dia
sudah dua kali tidak hadir
f. Lambang bilangan pada awal kalimat harus
ditulis dengan huruf. Oleh karena itu, kalau perlu susunan kalimat harus diubah
sehngga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak
terdapat pada awal kalimat jadi harus:
-
Lima
belas orang tewas terkubur longsor
g. Angka yang menunjukan bilangan utuh yang
besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Contoh
- Dana talangan Bank Century 6,7 triliun
h. Bilangan tidak perlu ditulis dengan
angka dan huruf sekaligus dalam teks, kecuali di dalam dokumen resmi seperti
akta dan kwintansi. Misalnya:
-
Anggota
pansus yang hadir hanya tujuh belas orang
i.
Jika
bilangan dengan angka dan huruf, seperti dalam kwintansi maka penulisanya harus
tepat. Contoh:
-
Telah
diterima uang sebesar Rp.215,50 (dua ratus limabelas rupiah lima
puluh sen)
C.Penulisan Kata
Secara gramatikal dikenal adanya
tiga macam kata, yaitu kata dasar, kata berimbuha (berafiks),
kata ulang, dan kata gabung (kata majemuk).
1.Penulisan
Kata Dasar
Kata yang berupa
kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan, atau diapit oleh dua spasi. Contoh:
-
Korupsi
bukan hal yang baru
2.Penulisan
kata beribuhan
a)
Imbuhan
(awalan, sisipan, akhiran) ditulis
serangkai dengan kata dasarnya. Contoh:
-
Bergelomabang
-
Dimakan
-
Telapak
b)
Jika
bentuk dasar berupa gabunga kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluianya. Contoh:
-
Bertemu
muka
-
Menganak
sungai
-
Berjual
beli
c)
Jika
bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
amak unsur gabungan kata ini ditulis serangkai. Contoh:
-
Menggarisbawai
-
Menyebarluaskan
-
Ketidakadilan
3.
Penulisan Kata Ulang
Kata ulang atau
bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-).
Contoh;
-
anak-anak
-
buku-buku
-
kuda-kuda
4.
Penulisan Gabungan Kata
(a)Gabungan
kata, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh:
-
duta
besar
-
kambing
hitam
-
meja
tulis
(b) Apabila di
khawatirkan akan terjadi kesalah fahaman maka dapat di beri tanda hubung (-) untuk menegaskan pertalian unsur yang
bersangktan. Misalnya:
-
anak-istri
saya
-
buku-sejarah
baru
(c) Apabila
salah satu dari gabungan kata itu tidak dapat berdiri sendiri, maka gabungan
kata itu ditulis serangkai. Contoh:
-
adipati
-
antarkota
-
awahama
(d) Gbungan kata
berikut ini harus ditulis serangkai:
-
acapkali
-
alhamdulilah
-
bilamana
5.Penulisan
Kata Depan (preposisi)
Kata
depan atau preposisi yang ada dalam bahasa indonesia adalah
dari,di,ke,kepada,pada,oleh,dengan, dan atas. Semuakata depan
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya:
-
dari
Medan
-
di
Jakarta
-
ke
Surabaya
6.
Penulisan Artikel
(a) Partikel
penegas yakni kah, tah, dan lah, ditulis serangkai dengan kta yang
mendahuluinya. Contoh:
-
Siapakah
yang kamu cari?
-
Apalah
dayaku sebagai rakyat kecil?
(b) Partikel pun
yang bermakna `juga` ditulis terpisah dari kata yang diikutinya. Contoh:
-
Siapapun
harus bayar pajak
-
Ke
mana pun pengemplang pajak akan dikejar
(c) Partikel per
yang berarti `mulai`, `setiap`, dan `demi` dtulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Contoh:
-
Kenaikan
harga langganan per 1 April 2010
-
Harganya Rp3. 000, 00 per lembar
7. Penulisan Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah bentuk kata atau
ungkapan yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atu lebih. Sedangkankan
akronim adalah singkatan yang dianggap dan dapat diperlakukan sebagai sebuah kata.
Penulisan singkatan dan akronim itu dilakukan menurut kaidah-kaidah sebagai
berikut.
1.
Singkatan
nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik
(.). Contoh:
-
B.J.
Habibie
-
Muh.
Yamin
2.
Singkatan
nama lembaga pemerintahan, organisasi, serta nama dokumrn resmi yang terdiri
dari huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan
tanda titik (.). Misalnya:
-
DPR
Dewan Perwakilan Rakyat
-
PGRI
Persatuan Guru Republik Indonesia
3.
Singkatan
umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti dengan satu tanda titik
(.). Misalnya:
Dll. dan lain-lain
Dsb. dan sebagainya
4.
Singkatan
lambang kimia, ukuran, takaran, timbanagn, dan nama mata uang tidak di ikuti
dengan tanda titik (.).
Misalnya:
-
Cu kuprum
-
TNT trinitrotoluen
5.
Akronim
yang berupa nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
-
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
-
LAN Lembaga Adminitrasi Negara
6.
Akronim
yang berupa nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deretan kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya:
-
pemilu pemilihan umum
-
cawapres calon wakil presiden
8.
Penulisan Kata Serapan
Kata-kata
yang berasal dari bahasa asing dalam(inggris,arab,sanskerta,cina,dan
sebagainya) atau dari bahasa daerah(jawa,sunda,bali,batak,dan sebagainya)
disebut kata serapan atau unsur serapan. Dewasa ini dpat dibedakan adanya kosa
kata serpan yang sudah menjadi bagian dari sistem kosa kata bahasa(seperti
badan,waktu,dongkrak,dan atret). Dan kosa kata serapan yang ejaannya
di bentuk menurut pedoman penyesuain ejaan( seperti kata riset,negosiasi,fiksi,dan
kontruksi).
D.Pemenggalan
Kata
Dalam
menulis berita atau mengarang acapkali kita harus memenggal kata, misalnya,
karena pindah baris atau untuk keperluan lain. Pemenggalan kata ini diatur
sebagai berikut.
(a) Bila di tengah kata dasar ada huruf vokal
yang berurutan, maka pemenggalan dilakukan
di antara kedua huruf vokal itu.
Contoh:
-
Ma-af;
bu-ah; di-an
(b) Bila
ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di
antara dua buah huruf voal,maka pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan
itu.
Misalnya:
-
pa-jak,
sa-ngat, la-wan,mu-ta-khir
(c) Bila di
tengah kata dasarada tiga buah huruf konsonan (termasuk gabungan huruf
konsonan), maka pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
-
par-tai,
som-bong, swas-ta, cap-lok
(d) Bila di
tengah kata dasar ada tiga buah hurufkonsonan (termasuk gabungan huruf konsonan),
maka pemenggalan dilkakukan di antara huruf konsonan di antara huruf konsonan
yang pertama dan yang kedua.
Misalnya:
-
ben-trok,
ul-tra, in-stru-men
(e) Imbuhan
akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk,
serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya,
pemenggalanya adalah sebagai contoh berikut.
-
makan-an
-
minum-an
-
naik-nya
(f) Bila sebuah
kata terdiri dua unsur seperti kata geografi dan kata kilometer,pemenggalanya
dilakukan dalam dua langkah. Pertama, pemenggalan di antara kedua unsur
itu; dan kedua pemenggalan seperti yang dilakukan pada kaidah-kaidah di atas.
Misalnya:
-
Bio-grafi =
bi.o.gra.fi
-
Kilo-meter
= ki.lo.me-ter
E.
Penggunaan Tanda Baca
Dalam bahasa
tulis, tanda baca ini sangat penting karena dengan adanya tanda baca itu kita
akan terbentuk untuk dapat memahami suatu tulisan. Dalam sistem ejaan di kenal
adanya tanda baca(.) koma (,) titik koma (;), titik dua (:),tanda tanya (?),
tanda seru (!), tanda petik
( “....”), tanda
hubung (-), tanda pisah ( __ ), tanda kurung ([...]), tanda garis
miring (/), dan tanda penyingkat (‘).
Bagaimana mengunakan tanda baca itu, di jelaskan di bawah.
1.Penggunaan
Tanda Titik (.)
a)
atanda
titik digunakan pada akhir yang digunakan pada akhir kalimat yang buka
pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
-
Ayahku
mantan anggota DPR
-
KPK
menahan Anggodo Widjoyo kemarin
b)
tanda
titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
Misalnya:
-
Pukul
3.15.10 (pukul 3 lewat 15 menit 10 detik)
c)
tanda
titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
jangka waktu
Misalnya:
-
5.35.20
jam (5jam,35 menit, 20 detik)
-
0.0.30
jam ( 30 detik)
d)
tanda
titiktidak digunakan untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
-
penduduk
di desa itu ada 25.235 orang
-
harganya
rp.4.850.000
e)
etanda
titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidakmenunjukkan jumlah.
Misalnya:
-
Dia
lahir tahun 1951 disurabaya
-
Nomor
teleponnya adalah 8657712
f)
tanda
titik tidak digunakan pada akhir judul berita, judul karangan,judul
tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
-
Tabrakan
berurutan di Jalan Tol
-
Habis
Gelap Terbitlah Terang
g)
tanda
titik tidak digunakan di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
; dan (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
-
Jalan
Taman Malaka Utara 5 Jakarta Timur
-
25
februari 2010
2.Penggunaan
Tanda Koma (,)
Tanda baca koma
(,) digunakan dengan aturan sebagai berikut:
a)
Di
gunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:
-
Yang
hadir anggota fraksi Golkar, fraksi PDIP, fraksi PKS, dan fraksi Demokrasi
-
Yang
salah jawaban nomor 8, 9, 12, 13, dan 15
b)
Di
gunakan untuk memisahkan bagian kalimat setara yang satu dari bagian kalimat
setara lainya yang didahului oleh konjungsi seperti tetapi dan melainkan.
Misalnya:
-
Saya
ingin hadir, tetapi tidak diundang
-
Yang
menyusahkan rakyat tidak ahanya penjahat, melainkan juga pejabat
c)
Digunakan
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat bila anak kalimat itu
mendahului induk kalimat. Misalnya:
-
Karena
sakit, dia tidak jadi datang
-
Kalau
diundang, saya tentu datang
d)
Digunakan
di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal
kalimat seperti jadi, oleh karena itu, akan tetapi, maka dan sebagainya.
Misalkanya:
-
Jadi,
utangmu semua menjadi 10 juta rupiah
-
Oleh
karena itu, kita harus selalu waspada
e)
Digunakan
di belakang kata seruan seperti oh, nah, aduh, ya, alangkah, dan kasihan
di dalam sebuah kalimat. Misalnya:
-
Oh,
begitu?
-
Hati-hati,
ya, nanti jatuh
f)
Digunakan
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya:
-
Kata
ibu, “Saya senang sekali.”
-
“Saya
gembira sekali”, kata bapak, “karena terpilih jadi anggota DPR.
g)
Digunakan
di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakanya
dari nama diri, nama keluarga atau marga. Misalnya:
-
Dr.
Ahmad Dimyati, S.H
-
Ny.
Komala Sari, M.A
h)
Digunakan
di muka angka persepuluh atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka. Mipkancngsalnya:
-
12,5
cm
10,75 m
-
Rp
125,50
Rp 1.255,25
i)
Di
gunakan untuk mengapit keterangan tambahan (aposisi) yang sifatnya tidak
membatasi. Misalnya:
-
Ruhut
Sitompul, anggota pansus dari partai Demokrat, sering membuat ulah
-
Sukarno,
presiden pertama RI, dimakamkan di Blitar
j)
Dapat
digunakan untuk menghindari salah baca dan salah paham di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
-
Dalam
pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang sungguh-sungguh
-
Atas
bantuanAgus, Karyadi mengucapkan banyak terimakasih
k)
Tidak
digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringnya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya.Misalnya:
-
“Saudara
bekerja dimana?” tanya ayah
-
“Ayo
kita serang!” teriaknya keras-keras
3.Penggunaan Tanda Titik Dua (;)
Tanda titik koma
dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
-
Malam
semakin larut; pekerjaan belum selesai juga; aku jadi bingung
4.Penggunaan
Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua
dapat digunakan:
a)
Pada
akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya:
-
Kitasekarang
memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari
b)
Sesudah
kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya:
-
Ketua : Abdul Aziz
-
Sekretaris
: Ny.Sarbini
5.Penggunaan
Tanda Hubung ( _ )
a) Untuk menyambung unsur-unsur tata ulang.
Misalnya:
-
Anak-anak
-
Berulang-ulang
b)Untuk
menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh penggantian baris. Misalnya
-
................dapat
menggu-nakan air biasa.......
BAB
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.EYD (Ejaan yang Disempurnakan)
merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan.Fungsi Ejaan dalam Bahasa
Indonesiaa. Sebagai landasan pembakuan tata bahasab. Sebagai landasan pembakuan
kosakata dan peristilahan, sertac. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa
lain ke dalam bahasa IndonesiaPerkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami
beberapa pergantian, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik),
dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan terdapat ejaan yang dirundingkan bersama
antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan Melindo.Namun, karena faktor-faktor
tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan.Secara garis besar, ruang
lingkup ejaan terdiri dariPemakaian HurufPenulisan HurufPenulisan KataPenulisan
Unsur SerapanPemakaian Tanda Baca.
4.2 Saran
Sudah
menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses
pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang
disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa
Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang
disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer
Abdul.2010.Bahasa Jurnalistik.jakarta:PT
RINEKA CIPTA.
Dra
Sugihastuti,M.S.2000.Bahasa Laporan
Penelitian.Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR
Muslich
Masnur.2008.Tata Bentuk Bahasa Indonesia.Jakarta
Timur:PT Bumi Aksara
No comments:
Post a Comment