Tuesday, February 27, 2018

MAKALAH ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU (REVISI)



MAKALAH
 ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU
MATA KULIAH PENGANTAR STUDI ISLAM

Dosen Pengampu : Holis,S.H.I, M.H.I


Oleh Kelompok 1 :
1.      Nurul Hidayat      (170711100056)
2.      Rindah Anjarwati (170711100079)
3.      Siti Aisyah            (170711100035)

PRODI HUKUM BISNIS SYARIAH
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018




Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur senantiasa selalu kita curahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah.
        Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah PENGANTAR STUDI ISLAM dan sebagai bahan pembelajaran untuk menambah ilmu pengetahuan kita semua.
        Namun, kita menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan yang sangat kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
        Demikian yang dapat kami ungkapkan, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan semoga ilmu yang kita dapatkan barokah.
Wassalamualaikum wr.wb






Bangkalan, 04 September 2017

Tim Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1              Latar belakang masalah....................................................................................1
1.2              Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3              Tujuan...............................................................................................................2
1.4              Manfaat.............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1       Pengertian ilmu Pengetahuan.......................................................................................3
2.2       Islam sebagai objek Ilmu.............................................................................................3
          2.3       Ruang lingkup studi Islam..................................................................................4
          2.4       Metodologi pengilmuan Islam...........................................................................8
          2.5       Peran Islam untuk Iptek.....................................................................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................11
3.1    Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2    Kritik dan saran..............................................................................................................11
Daftar Pustaka.....................................................................................................................,...12










 ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Islam mengajarkan kita hidup dengan dinamis dan menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dimana kita sangat memerlukan ilmu pengetahuan atau dengan kata lain ilmu pengetahuan sangat penting bagi kita. Dan Islam sangat berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan .
Selain itu,Islam juga telah mengajarkan kita bagaimana cara menuntut ilmu tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan saja,namun juga berfikir kritis,simpati,empati sesama umat. Sehingga kita bisa saling menghargai dengan umat yang  berbeda agama.
        Sebagian orang di sekeliling kita terkadang tidak terlalu mementingkan ilmu pengetahuan,banyak yang belum mengerti ilmu pengetahuan yang sebenarnya, karena mereka terlalu menyepelekan ilmu pengetahuan.
        Sedangkan,persaingan di era globalisasi ini sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang tinggi,jika tidak maka kita akan diperbudak oleh Bangsa Barat.
        Kami memilih tema “ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU” guna untuk memberikan informasi kepada khalayak,kalau ilmu itu sangat penting dan agama Islam dengan ilmu sangat memiliki kesinambungan satu sama lain.Agama Islam juga berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Karena Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” dan jangan lupa Islam sebagai landasan objek dalam mencari ilmu.
1.2      Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian ilmu pengetahuan?
2. Bagaimana islam sebagai objek ilmu?
3. Apa saja ruang lingkup dan pembidangan studi Islam?
4. Bagaimana metodologi pengilmuan Islam
5. Apa peran Islam untuk Iptek 
1
1.3       Tujuan
1.      Untuk  mengetahui pengertian ilmu pengetahuan
            2. Untuk mengetahui bagaimana Islam sebagai objek ilmu
            3. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dan pembidangan studi Islam
            4. Untuk mengetahui bagaimana metodologi pengilmuan Islam
            5. Untuk mengetahui peran Islam untuk Iptek

1.4  Manfaat
1.      Dapat memahami pengertian ilmu pengetahuan dan Islam sebagai objek ilmu
2.      Dapat memahami ruang lingkup dan pembidangan studi Islam serta metodologi pengilmuan Islam
3.      Dapat memahami peran Islam untuk iptek











2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ilmu Pengetahuan
        Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “ilmu” yang berarti pengetahuan. Dari segi bahasa,ilmu berarti jelas,baik dalam arti proses maupun objeknya. Ilmu yang berarti pengetahuan yang jelas itu ada dua macam,yaitu pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah.Pengetahuan biasa diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan,seperti perasaan,pikiran,pengalaman,panca indera,dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan objek,cara,dan kegunaannya.Sedangkan ilmu dalam pengertian pengetahuan ilmiah sekalipun juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu,tetapi disertai dengan memperhatikan objek yang di telaah,cara yang dipergunakan,dan kegunaannya.
          Menurut Ensiklopedi Indonesia,ilmu pengetahuan adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu bidang pengalaman tertentu dan di susun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu,sehingga menjadi kesatuan.
2.2 Islam sebagai objek ilmu
Menurut Kuntowijoyo dalam hal ilmu,gerakan intelektual Islam  harus bergerak dari teks menuju konteks. Di dalam filsafat Yunani dan Romawi,manusia di pandang sebagai makhluk yang rendah.Contohnya,mitologi Yunani melihat manusia sebagai makhluk yang sama sekali tidak memiliki kecerdasan sehingga diperlukan seorang dewa untuk menuntun manusia berfikir.Sedangkan dalam filsafat kristen, manusia dilihat sebagai makhluk yang pada hakikatnya busuk,manusia digambarkan sebagai pendosa hakiki sejak lahir,sehingga diperlukan seorang penebus dosa,dan penebus dosa itu tak lain adalah Tuhan sendiri.
Dengan datangnya Islam,paham-paham seperti itu dirombak secara keseluruhan.Oleh Islam, manusia yang dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai makhluk rendah dan dungu, dan yang oleh kristen dipandang sebagai pendosa azali.Dalam konsepsi mengenai hubungan antara manusia dengan Tuhan,Islam justru mengajarkan pembebasan,bukan pengekangan.Menurut Islam,aktualisasi diri manusia hanya dapat terwujud dengan sempurna dalam pengabdian kepada penciptanya.Sebagai makhluk,manusia hanya dibolehkan mempunyai hubungan pengabdian kepada Allah,kepada sang Khaliq.                                                                                              3
        Di dalam Al-Qur’an,kata ilmu berulang 854 kali.Hal itu menunjukkan betapa Al-Qur’an memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu.Quraish Shihab mengatakan,bahwa ilmu diperoleh manusia melalui dua cara,yaitu ilmu yang diperoleh tanpa usaha manusia,yaitu hanya ilmu yang berasal dari Allah.,tetapi Allah memberikan ilmu tersebut kepada orang yang dia kehendaki dan ilmu yang diperoleh dengan usaha manusia,jadi selain kita bertawakal kita juga harus berusaha untuk mendapatkan ilmu dengan belajar yang rajin.
        Manusia diberikan akal oleh Allah.Dengan akalnya itu manusia dapat memiliki pengetahuan.Akal merupakan potensi diri yang membedakannya dengan makhluk lain,dengan hewan,dan bahkan dengan malaikat sekalipun.
        Pengetahuan yang diperlukan manusia,yang paling tinggi,yang tidak dapat diperoleh manusia melalui akalnya adalah pengetahuan tentang Allah sebagai khaliknya.Manusia sebagai makhluk memerlukan pengetahuan tentang Allah,memerlukan pengajaran dari nya untuk mengetahui hakikat kebenaran dan kebaikan.
         Dalam pengembangan ilmu pengetahuan,manusia hanyalah subyek yang menemukan,mengolah,dan merumuskan sehingga lahir sebuah teori.Sekecil dan sesederhana apapun ilmu pengetahuan itu tanpa campur tangan Allah.Sedangkan,Islam adalah objek dari ilmu.

2.2  Ruang lingkup studi islam
A.    Ruang lingkup dan pembidangan studi Islam
Secara material, ruang lingkup kajian islam dalam tradisi barat meliputi pembahasan mengenai ajaran, pemikiran, teks, sejarah, dan institusi keislaman.
Agama sebagai objek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:
1.      Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
2.      Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruhnya yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
3.      Sebagai hubungan umat yang satu dengan yang lain atau bisa juga dikatakan saling menghargai perbedaan dan menghormati seluruh umat yang berbeda agama.
4
Bila islam dilihat dari tiga sisi, maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi tiga sisi tersebut. Oleh karena sisi doktrin merupakan suatu keyakinan atas kebenaran wahyu.
      Dapat diketahui bahwa islam dapat diketahui karakteristik yang khas yang dapat dikenal melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan) ysng didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan, pekerjaan, serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristik dapat disebutkan, yaitu:
a.      Bidang Agama
       Dalam bidang agama, islam mengakui adanya pluralis,yaitu sebuah aturan tuhan (sunnah allah) yang tidak akan berubah, sehingga tidak mungkin di lawan dan di ingkari.
b.      Bidang Ibadah
       Manusia di ciptakan oleh Allah, hanya untuk beribadah kepadanya. Secara harfiah, ibadah dapat di artikan sebagai rasa tunduk (taat) melakukan pengabdian (tanassuk) merendahkan diri (khudu’)menghinakan diri (tadzallul) dan istikhonah.
c.   Bidang Aakidah
Bahwa akidah islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Akidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai tuhan yang wajib di sembah.
d. Bidang Pendidikan
Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki laki atau perempuan dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam bidang pendidikan, islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana. 
e. Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, okomodatif, tetapi juga selektif.
f.  Bidang Sosial        
Ajaran islam di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol karena seluruh ajaran islam, sebagai mana telah disebutkan, pada akhirnya ditunjukkan untuk kesejahteraan manusia.
5
Namun, khusus dalam bidang sosial ini, islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan
kesabaran, kesetia kawan, legaliter (kesamaan derajat) tenggang rasa dan kebersamaan.
g.  Bidang Kesehatan
     Ajaran islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih diutamakan dari pada penyembuhan.
h.  Bidang Politik
      Ajaran islam dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam Al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 59 yang di perintahkan menaati ulil amrih.
i.    Bidang Pekerjaan
      Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Maka kerja yang dikehendaki islam adalah kerja yang bermutu, terarah kepada pengabdian terhadap Allah SWT. Kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
j.  Islam sebagai disiplin ilmu
      Islam juga tampil sebagai ilmu, yaitu keislaman.
·         Islamisasi Pengetahuan.
 Islamisasi pengetahuan berusaha supaya umat islam tidak begitu saja meniru metode-metode dari luar dengan mengembalikan pengetahuan pada pusatnya,yaitu tauhid.Dari tauhid,akan ada tiga macam kesatuan,yaitu kesatuan pengetahuan (berasal dari Al-Qur’an dan alam,yang kemudian disatukan menjadi pengetahuan yang kita pelajari),kesatuan kehidupan (bagi manusia ini berarti bahwa kehidupan duniawi menyatu dengan kehidupan di akhirat,dan harus seimbang keduanya),dan kesatuan sejarah (dikarenakan dulu banyak perbedaan sejarah dan kemudian disatukan).Selama umat islam tidak mempunyai metodologi sendiri,maka umat islam akan selalu dalam bahaya.Kesatuan pengetahuan
artinya,bahwa pengetahuan harus menuju kepada kebenaran. Kesatuan kehidupan berarti hapusnya perbedaan antara ilmu yang sarat nilai dengan ilmu yang bebas nilai.Kesatuan sejarah artinya pengetahuan  berarti mengembalikan pengetahuan pada tauhid.
6
B.Tujuan Studi Islam
Studi Islam sebagai usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang Islam dan segala seluk-beluk yang berhubungan dengan agama Islam sudah tentu mempunyai tujuan yang jelas,yang sekaligus menunjukkan kemana studi Islam diarahkan dengan arah dan tujuan yang jelas,maka dengan sendirinya studi Islam akan tersusun secara sistematis.
       Adapun arah dan tujuan Studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agama Islam,dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusi.
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agam Islam yang asli,dan bagaimana penjabaran dan operasionalnya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya peradaban Islam sepanjang sejarahnya.Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama Islam tentunya sesuai dan cocok dengan firah manusia.
3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agam Islam yang tetap abadi dan dinamis,dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia.Dalam hal ini,sumber dasr ajaran agama Islam akan tetap actual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.
4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam,dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman  modern ini. Asumsi dari studi ini adalah,Islam yang meyakini mempunyai misi sebagai rahmah lil al-alamin tentunya mempunyai prinsip dasar yang bersifat universal,dan mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing,mengarahkan dan mengendalikan faktor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan sistem budaya dan peradaban modern.

7
2.3  Metodologi Pengilmuan Islam
      Ada dua metodologi yang dipakai dalam proses pengilmuan Islam,yaitu integralisasi dan objektifikasi.Pertama,integralisasi ialah pengintegrasian kekayaan keilmuan manusia dengan wahyu (petunjuk Allah dalam Al-Qur’an beserta pelaksanaannya dalam sunah Nabi).Kedua,objektifikasi ialah menjadikan pengilmuan Islam sebagai rahmat untuk semua orang (rahmatan lil alamin).
a.      Integralisasi
Ada perbedaan paradigmatik antara ilmu-ilmusekular dan ilmu-ilmu integralistik. Perbedaan paradigma itu sesuai dengan pengertian paradigma sebagaimana dimaksud oleh Thomas Kuhn dalam The structure of scientific revolutions,di mana ilmu-ilmu sekular sebagai normal sciences dan ilmu-ilmu integralistik yang sedang dirintis sebagai suatu revolusi.Paradigma baru ilmu-ilmu integralistik itu kedudukannya akan mirip dengan kedudukan ilmu-ilmu sosial Mrxistis terhadap ilmu-ilmu sosial Barat yang dianggap kapitalis.
1.Ilmu ilmu intergalistik
·         Agama. Al-qur’an merupakan wahyu tuhan, yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan, diri sendiri dan lingkungan (fisik, sosial, budaya) kitap yang dinturunkan itu merupakan petunjuk etika, kebijak sanaan. Wahyu tidak pernah mengklain sebagai ilmu qua ilmu.
·         Teontroposentrisme. Agama memang mengklain sebagai sumber kebeneran, etika, hukum, dan sedikit pengetahuan. Jadi sumber pengetahuan itu dua macam, yaitu berasal dari tuhan dan berasal dari manusia dengan kata lain teontroposentrisme.
·         Dediferensiasi. Moderisme yang menghendaki diferensiasi sudah tidak sesuai lagi dengan semangat zaman.Pada peradaban yang disebut pascamodern perlu ada perubahan.Kalau diferensiasi menghendaki pemisahan antara agama dan sektor-sektor kehidupan lain,makadediferensiasi ialah penyatuan kembali agama dengan sektor-sektor kehidupan lain,termasuk agama dan ilmu.
 Agama menyediakan tolok ukur kebenaran ilmu(benar,salah),bagaimana ilmu diproduksi (baik,buruk),dan tujuan-tujuan ilmu (manfaat,merugikan).
8
Selebihnya adalah hak manusia untuk memikirkan dinamika internal ilmu.Ilmu yang lahir dari induk agama harus menjadi ilmu yang objektif.Artinya, suatu ilmu tidak dirasakan oleh pemeluk agam lain,non agama,dan anti-agama sebagai norma,tapi sebagai gejala keilmuan yang objektif semata.Meyakini latar belakang agama yang menjadi sumber ilmu atau tidak,tidak menjadi masalah,ilmu yang berlatar belakang adalah ilmu yang objektif,bukan agama yang normatif.Maka objektifikasi ilmu adalah ilmu dan orang beriman untuk seluruh manusia,tidak hanya untuk orang beriman saja.
·         Liberasi. Teks Al-Qur’an bisa diturunkan menjadi empat hal: amal,mitos,ideologi,dan ilmu. Islam sehari-hari adalah Islam amal yang harus selalu ada sepanjang zaman.Mitos sebagai sistem pengetahuan sudah ketinggalan zaman,meskipun masih ada orang yang hidup dalam dunia mistis. Kita menjadikan Islam sebagai ideologi ketika kita mendirikan partai-partai, sejak Sarekat Islam sampai Masyumi.Liberasi sistem pengetahuan ialah usaha-usaha untuk membebaskan orang dari sistem pengetahuan materialistis,dari dominasi struktur.Islam dalam hal ini mendukung suatu moderasi.

2.4  Peranan Islam dalam Iptek
Secara garis besar misi utama agama Islam adalah memberi petunjuk (hudan) kepada manusia untuk kehidupan yang baik dan menghindari perbuatan yang jelek. Memang, perkembangan dan pemanfaatan sains yang luar biasa berkat kemajuan teknologi yang pesat,tiada lain merupakan bukti yang menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT serta kebijaksanaan dan kesempurnaan ciptaan nya. Selain itu,perkembangan ilmiah juga membuktikan bahwa Allah SWT adalah benar-benar sang pencipta yang telah menciptakan alam semesta tidaklah tercipta secara kebetulan,karena di dalamnya terdapat peraturan yang teliti dan hukum yang rapi untuk mengendalikan dan menjalankan alam semesta.
        Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada dua,yaitu :
1.      Menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.


9


Paradigma ini yang harus dimiliki umat islam,bukan paradigma sekuler.Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran.ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan.Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan.
2.      Menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.
     Berkaitan dengan peran agama Islam yang pertama,aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
      Peran kedua agama Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan  teknologi adalah bahwa syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi yang boleh dimanfaatkan,adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan adalah  yang telah diharamkan syariah Islam.
      Standar atau kriteria ini yang seharusnya digunakan umat Islam,bukan standar manfaat (pragmatisme/ultilitarinisme).Standar syariah ini mengatur,bahwa boleh  tidaknya pemanfaatan iptek,jika telah di halalkan oleh syariah islam).Umat Islam boleh memanfaatkan Iptek,jika telah di haramkan oleh syariah,maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya,walaupun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.







10
BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Corak dan ragam ilmu pengetahuan sangatlah banyak. Corak dan ragam yang berbeda-beda ini timbul karena adanya perbedaan cara pandang dalam memahami objek ilmu pengetahuan.
Objek ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang merupakan bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan.Islam juga mempunyai peran yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan perkembangannya.
Objek ilmu pengetahuan itu ada yang berupa materi (objek materi) dan ada yang berupa bentuk (objek formal). Objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan,pemikiran, atau penelitian keilmuan bisa berupa benda-benda material maupun yang nonmaterial,bisa pula berupa hal-hal,masalah-masalah,ide-ide dan konsep-konsep.
Sumber ilmu pengetahuan ada beberapa macam yaitu empirisme, rasionalisme, intuisi, dan wahyu.Islam sebagai objek ilmu mempunyai peranan yang sangat penting seperti,perkembangan iptek yang lebih modern,sudut pandang yang lebih realistis terhadap ilmu pengetahuan. Karena Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” dan jangan lupa Islam sebagai landasan objek dalam mencari ilmu.

3.2  Kritik dan Saran
1.      Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna bagi umat manusia.
2.      Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia.
3.      Menjadikan Al Quran dan Al Sunnah sebagai pegangan hidup karena keduanya merupakan sumber ilmu yang paling utama.
4.      Menjadikan agama Islam sebagai objek dari ilmu pengetahuan
5.      Mengembangkan ilmu-ilmu kita dan di amalkan kepada orang lain
6.      Menjadikan ilmu sebagai bagian dari hidup kita
11
Daftar Pustaka
Kuntowijoyo. 2007. Islam sebagai Ilmu: Epis temologi,Metodologi,dan etika. Yogyakarta : Tiara  Wacana                        
Marzuki. 2015. Pendidikan Karakter Islam.Jakarta : Amzah
Dr.Mahmud Arif.  2008. Pendidikan Islam Transmormatif. Yogyakarta : LkiS Yogyakarta
Baharun Hasan,M.Pd. 2011. Metodologi Studi Islam: Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Dr.Kaelany Hd.MA. 2004. Islam Untuk Disiplin Ilmu Teknologi : Jakarta: Departemen Agama RI Ditjen Bagais Ditpertais















12

No comments:

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...