Wednesday, February 28, 2018

ASAL USUL DESA TURIGEDE,BOJONEGORO



TUGAS BAHASA DAERAH

Nama    :Rindah Anjarwati
Kelas     :XI IPS 2
No.Abs :23
                                                       
ASAL-USUL DESA TURIGEDE.
             Desa Turigede yaiku desa ing kecamatan Kepohbaru, kabupaten Bojonegoro,Jawa Timur.Desa Turigede miturut etimologi saka kata turi sing artine jeneng wit,lan kata gede sing artine ageng utuwa gedhe.Dadi Turigede diartikake wit turi sing duweni ukuran gede.
               Miturut katrangan sing bersumber dening cerita para sesepuh biyen,desa Turigede terbentuk ing taun 1924 kalih kepala desa sing disebut petinggi.Desa Turigede terbentuk saka gabungan tiga desa,yaiku desa turi,sambong,lan saban.Sing sampun ana sekitar taun 1880-an.Turigede dibagi kaping 11 RT,2 RW lan 3 dusun,yaiku saban,turi,lan sambong.
                Pada awale,desa Turi lan desa sambong dipimpin kalih seorang petinggi sing jenenge Kasimin (taun 1880-1924) sing pemerintahanne ana ig desa turi.Lan desa saban duweni pemerintahan dhewe dening petinggi sing jenenge Sarbo.
                Lan akhir pada taun 1924,tiga desa digabung dadi setunggal sing jenenge desa Turigede lan petinggi sing jenenge Kromo amijoyo kasman.Lan dusun turi,sambong,lan saban dadi lingkup pemerintahan desa Turigede sing disebut dukuhan.Penggabungan iki,gede kemungkinane di laksanakake kalih pemerintahan Hindia Belanda, ngiling ing taun iku Indonesia tasik di jajah kalih Belanda.
                Miturut legenda desa,jeneng Turigede berasal dening Bahasa Jawa,yaiku  “pitutur sing gede” sing artine nasihat sing gede.Hal iki bisa di kuatake dening mitos,bahwa kabeh wong Turigede sing merantau kathah sing sukses.
                Ing tiap dukuhan ing desa Turigede,setiap taun dilaksanakake upacara adat taunan yaiku nyadran,kanggo ungkapan rasa syukur kanggo Gusti Allah SWT atas kasil bumi sing kathah utawa melimpah. Lan khusus dusun turi,setiap taun di laksanakake perayaan kalih nyuguhake kesenian tayub sing di laksanakake ing punden desa terletak ing RT 5.
               Punden iki yaiku makam sesepuh sing disebut mbah danyang, sing berasal saka kata datuk (kakek) lan nyang (nenek).Ing punden kasebut ana sumber banyu sing biyen disebut sendang turi sing sampai saiki sumber banyu utama menuhi kebutuhan banyu resik ing seluruh masyarakat desa Turigede.

CONTOH PIDATO BAHASA INDONESIA : KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH

                            JUDUL : “KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH”

Nama : Rindah Anjarwati
Kelas : XII IPS 2
Tugas : Bahasa Indonesia
                                                    Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat kepala SMAN 1 Baureno,yang saya hormati dewan guru serta staf tata usaha SMAN 1 Baureno,dan tak lupa teman-teman yang berbahagia. Pertama tama,marilah kita ucapkan puji syukur kita ke hadirat Allah SWT,karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul bersama di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Bapak/ibu guru dan teman-teman yang saya cintai. Sebelum saya memulai pidato ini saya akan mengingatkan tentang beberapa slogan yang menempel pada dinding sekolah kita,diantaranya “bersih pangkal sehat”, “kebersihan adalah sebagian dari iman”, “jagalah kebersihan”, dan “buanglah sampah pada tempatnya”.Tapi apakah slogan-slogan tersebut telah menggugah kita untuk menerapkannya? Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan,baik itu berupa kertas-kertas bekas maupun bungkus-bungkus bekas makanan jajanan mereka.Itulah mengapa saya memilih tema ini,karena saya ingin mengingatkan tentang kebersihan lingkungan di sekolah kepada teman-teman semua. Bersih itu bukan hanya bagian dari kebaikan,tetapi bersih juga merupakan dari iman.Sebagai manusia yang berakal sehat dan memiliki iman,kita selalu dituntut untuk bisa menciptakan serta memelihara sebuah lingkungan,apalagi di lingkungan sekolah. Saat ini kesadaran untuk menjaga kebersiahan di kalangan kita sebagai seorang murid sangatlah kurang.Dilihat dari lingkungan sekolah kita yang masih terdapat sampah yang berserakan,seakan-akan mereka sengaja membiarkan sampah-sampah tersebut berserakan.Padahal,tempat sampah yang disediakan sekolah sudah memadai.Di setiap sudut sekolah terdapat tempat sampah,di dalam kelas pun terdapa tempat sampah. Dampak dari ketidakpedulian kita tentang kebersihan lingkungan sekolah,yaitu lingkungan sekolah yang terllihat kotor dan kumuh,tidak nyaman,lingkungan yang tidak sehat,proses belajar mengajar yang terganggu.Maka dari itu,kita diwajibkan untuk menjaga kebersihanlingkungan sekolah. Demi
tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman di tempat kita belajar,perlu sekali dilakukan tindakan untuk mengajak siswa agar lebih peduli dengan lingkungan sekolah.Selain membuang sampah pada tempatnya,kita juga dapat menjalankan piket kelas sebagai tindakan menjaga kebersihan lingkungan di sekolah dan dan dibiasakan untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya,yaitu sampah organik dan non organik. Mari kita semua selalu menunjukkan kepribadian yang baik dan bersih agar segala sesuatu yang kita kerjakan dapat diberiikan kkemudahan oleh maha kuasa.Jangan pernah ada di antara kita yang bersikap tidak prihatin deengan kondisi di lingkungan sekolahini,kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.Saya juga ingin mengajak semua teman-teman untuk saling bahu-membahu menjaga lingkungan sekolah yang kita cintai ini agar menjadi sebuah sarana belajar yang kondusif dan nyaaman dengan mengawalinya dari keberrsiahan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini,semoga ini menjadi momentum bagi kita untuk senantiasa berkenen menjaga linkgungan sekolah tercinta ini.Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam bertutur kata. Atas perhatiannya saya ucapkan terimaksaih dan saya akhiri wabillahi taufik wal hidayah
                                                         Wassalamualaikum wr.wb

Teks cerita sejarah : Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Berawal dari pecahnya “Perang Asia Timur Raya “ , dan Amerika menyatakan perang kepada Jepang karena serbuan tentara Jepang di Pusat Pertahanan Amerika Serikat “Pearl Harbour” pada tgl 8 Desember 1941. Tentara Jepang dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udaranya semakin agresif beraksi mendarat di wilayah Indocina ,Filipina , Malaya dan Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda ikut ikutan Sekutu menyatakan perang dengan Jepang. Jepang mendarat ke Indonesia dengan tujuan melumpuhkan pasukan Belanda .Pendaratan pertama tentara Jepang di Tarakan kemudian merambah ke daerah Balik Papan,Manado, Ambon, Makasar, Pontianak dan Palembang. Daerah daerah di Jawa juga dikuasainya ,pada tgl 1 Maret 1942 ,Jepang mendarat di BAnten, Indramayu dan Rembang. Wilayahnya semakin meluas dengan dikuasainya Batavia tgl 5 Maret 1942 , dan semakin merajalela ke wilayah Surakarta, Cikampek, Semarang dan Surabaya . Belanda semakin terdesak dengan penyerangan Jepang dan Ooh akhirnya Pemeritah Hindia Belanda menyatakan “menyerah tanpa syarat”. Masyarakat Indonesia pada awalnya menyambut dengan ramah kedatangan militer Jepang, dapat dilihat dari sikap kooperatif tokoh tokoh Nasional kita Ir. Soekarno dan Moh Hatta. Pemerintahan Jepang mulai aktif merangkul rakyat dengan pembentukan organiasasi masyarakat , yang sebenarnya “ada udang di balik batu” sebenarnya dibalik itu untuk kepentingan Jepang di Perang Dunia II. Organisasi itu antara lain :Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho, MIAI, Pembentukan BPUPKI. BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI) dibentuk pada th 1943 dibawah pemerintah Perdana Menteri Tojo, bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal hal yang penting dan perlu bagi pembentukan pemerintah Indonesia. Dalam perkembangannya selanjutnya BPUPKI dibubarkan dan diganti nama oleh tokoh pejuang kita , dari BPUPKI menjadi PPPKI atau dikenal dengan Docoritsu Junbi Inkai, dengan penggantian nama ini terkesan bahwa organisasi PPPKI bukan bentukan Jepang tetapi hasil kesepakatan dan perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Peristiwa penting yaitu pertemuan Soekarno ,M Hata dan Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat menyampaikan bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang wilayahnya meliputi bekas wilayah Hindia-Belanda. Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan dan kekalahan diperolehnya dan Amerika semakin kuat, apalagi setelah menarik pasukannya yang ada di Eropa. Serangan Jepang dapat dihentikan oleh tentara Amerika antara lain pada bulan Mei 1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran Midway. Jepang semakin klepek klepek karena Amerika mengamuk sehingga pada tgl 6 Agustus 1945 AS menjatuhkan Bom Atom pertamanya di Hiroshima . Amerika belum puas juga dan tiga hari kemudian tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua mendarat kembali di kota Nagasaki, dua pusat kota pemerintahan Jepang menjadi hancur rata dengan tanah. Akhirnya Ohhhh Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tgl 14 Agustus 1945. Penyerahan kalah itu dilakukan di kapal Missouri pada tanggal 2 September 1945 oleh Kaisar Hirohito(Jepang) dan Jendral Douglas Mc Arthur (Sekutu). Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu tidak dapat disembunyikan, dengan perjanjian Post Dam Jepang menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu dan otomatis di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan . Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tuesday, February 27, 2018

Makalah Observasi Bahasa Indonesia



MAKALAH
OBSERVASI BUJUK SARA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Ersa Alami,S.Pd., M.Pd
          
Disusun Oleh: Kelompok
1.         Nurul Hidayat                  (170711100056)
2.         Sandi Adhitiya R                         (170711100029)
3.         Zamzami Ahmad                         (170711100089)
4.         Diana Wahyuningsih        (170711100066)
5.         Siti Khusnul Kholifah      (170711100047)
6.         Wilda Triyas Sakinah       (170711100034)
7.         Rindah Anjarwati            (170711100079)
8.         Aliftiya Safira                  (170711100093)
9.         Hakikatul Baina Sabilla   (170711100027)


HUKUM BISNIS SYARIAH
FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia, hidayah, dan nikmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
            Makalah ini ditulis oleh penulis yang bersumber dari jurnal sebagai refrensi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
            Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Makalah ini secara fisik dan substansinya diusahakan relevan dengan pengangkatan judul makalah yang ada, Keterbatasan waktu dankesempatan sehingga makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang tentunya masih perlu perbaikan dan penyempurnaan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.
            Demikian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Amin.

Bangkalan,29 November 2017

Penulis           





  
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................            ii
BAB I        :    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................2        
C. Tujuan Masalah............................................................2
D. Manfaat.........................................................................2       
BAB II       :    PEMBAHASAN
A. Asal-usul Bujuk Sara....................................................3
B. Kelebihan Makam Bujuk Sara......................................4
C. Kekurangan Makam Bujuk Sara....................................4
D. Hal-hal yang Harus Dibenagi.........................................4
BAB III     :    PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................5      
B. Saran....................................................................................5
C. Daftar pustaka......................................................................6
D. Lampiran kekurangan..........................................................7
E. Lampiran kelebihan.............................................................9


Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
            Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk dikunjungi. Begitu pula diwilayah Madura, banyak sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi baik wisata alam dan wisata religi. Kebanyakan di wilayah Madura memiliki wisata religi karena wilayah Madura memiliki julukan kota “SANTRI”.
            Diwilayah Madura sendiri banyak terdapat pondok-pondok besar serta para Ulama yang terkenal akan keReligusanya. Maka tidak heran apabila terdapat ulama atau tokoh Agama yang memiliki pengaruh besar pada wilayah Madura. Terbukti akan adanya makam-makam yang di Ziarahi.
            Kelompok kami akhirnya memilih Bujuk Sara sebagai tempat observasi kami, karena menurut kami tempat tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi wisata dari berbagai macam daerah atau luar kota. Disitu terdapat daya tarik sendiri bagi wisatawan salah satunya sumur yang dipercayai oleh masyarakat yang memiliki khasiat seperti dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dipercaya dapat meraih kesuksesan apabila kita meminum air tersebut dengan rasa tawar ataupun manis. Namun apabila air tersebut asin, orang tersebut tidak bisa menebak akan sukses atau tidak.
            Bujuk sara memiliki kisah yang sangat tidak logis secara akal manusia, terdapat keajaiban didalam sejarahnya. Kisahnya begitu dimana sang Kyai terdahulu melaksanakan haji ditengah perjalanan ke Kota Mekkah menggunakan Perahu dengan ukuran 190 meter. Namun ditengah perjalanan pulang perahu yang ditumpanginya diterjang ombak, lalu sang Kyai ditolong oleh Ikan besar semacam lumba-lumba.
            Dengan melakukan observasi, sebagai mahasiswa kami dapat mengetahui tentang kebenaran asal usul bujuk sara dengan tepat. Serta kami dapat mengambil pelajaran dari hasil observasi kali ini. Untuk itu diharapkan kepada  para pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang sejarah bujuk sara yang telah kami observasi dengan mengambil setiap sisi baiknya agar  dapat dijadikan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Asal-usul adanya makam Bujuk Sara?
2.      Apa saja kelebihan dari makam Bujuk Sara?
3.      Apa saja kekurangan dari makam Bujuk Sara?
4.      Apa saja hal-hal yang perlu dibenahi?
C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui Asal-usul dari makam Bujuk Sara.
2.      Untuk mengetahui kelebihan dari makam Bujuk Sara.
3.      Untuk mengetahui kekurangan dari makam Bujuk Sara.
4.      Untuk dapat mengetahui hal-hal yang perlu dibenahi pada makam Bujuk Sara.
D. Manfaat
Bagi Penulis
Mengukur Pengetahuan Penulis mengenai objek wisata religi.
Sebagai sarana untuk memperdalam Ilmu Pengetahuan.
Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada makam Bujuk Sara
2.  Bagi Masyarakat
            Agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai objek wisata religi Bujuk Sara

BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal-usul Bujuk Sara
Asal-usul mulanya buyud ini yaitu dari laki-laki yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, dan yang wanita berasal dari Madura yaitu bernama Pangeran Sultan Abdul Kadirunat bertepat di Keraton Bangkalan, Beliau berencana membuat sebuah masjid di pusat Kraton Bangkalan. Nama masjid itu adalah Masjid Agung Bangkalan yang sekarang dinamakan masjid JAMI’. Masjid Agung Bangkalan memiliki 16 menara berukuran 15 meter. Salah satu diantara menara tersebut tingginya kurang 1 meter. Sultan merencanakan  bagaimana menara tersebut tingginya sama dengan menara lainnya, tanpa menambal atau membongkar menara tersebut.
Lalu akhirnya, Sultan mengumpulkan 44 orang dari Jawa dan Madura untuk membantu membuat menara tersebut agar ukurannya sama tanpa menambal dan membongkarnya. Namun diantara 44 orang tersebut hanya satu orang yang berani menyanggupinya yaitu, bernama Sayyid Abdullah ia memulai pekerjaan dengan  meminta beberapa helai kain putih kepada Sultan Abdul Kadirun untuk menutupi menara tersebut.
 Sayyid Abdullah mengajak 44 orang Jawa dan Madura tadi termasuk dirinya untuk membaca Surat Al- Fatihah dan Surat Yaa Siin sebanyak 44 kali. Ketika semua orang telah membaca, tak lama kemudian  Sayyid Abdullah membuka kain putih yang menyelimuti di atas menara. Seketika semua terkejut, karena ukuran menara yang awalnya lebih kecil 1 meter menjadi sama dengan menara lainnya.
Berkat usaha Sayyid Abdullah yang telah menjadikan menara itu sama, Sultan Abdul Kadirun memberinya hadiah untuk pergi ke tanah suci dengan mengendarai perahu berukuran 170 cm X 90 cm. Ketika Beliau pulang dari tanah suci, perahu yang ditumpangi Sayyid Abdullah tenggelam. Dan ia ditolong oleh ikan besar, penduduk sekitar memanggilnya Ikan Sara.
Pada akhir hayatnya, Sayyid Abdullah berwasiat agar dirinya dimakamkan di pinggir pantai Bangkalan, tepatnya di desa Martajasah. Makam itu diberi nama Bhuju’ Sara. Sampai saat ini Bhuju’ Sara sendiri menjadi salah satu wisata religius yang banyak dikunjungi di Kota Bangkalan.
B. Kelebihan Makam Bujuk Sara
Dimakam ini dapat begitu banyak Ilmu Pengetahuan Sejarah yang mungkin belum banyak diketahui orang, disini tempat yang tepat dijadikan observasi guna menggali asal-usul peninggalan dari Tokoh terkemuka di Madura. Di Makam ini juga terdapat banyaknya Wisatawan yang berkunjung dari berbagai daerah menyambung ukhuwah antar daerah, dapat juga menambah nilai kereligiusan.
C. Kekurangan Makam Bujuk Sara
Dimakam ini terdapat didalam atau masuk gang yang lumayan kecil akibatnya bus besar tidak dapat masuk, akibatnya pengunjung turun lalu jalan untuk menuju makam Bujuk Sara. Selain itu juga, kurangnya petunjuk jalan untuk menuju lokasi Bujuk Sara dan sarana prasarana di lokasi tersebut sudah rapuh dan tidak terawat. Tidak adanya pembatas di musholla antara laki-laki dan perempuan.
D. Hal-hal yang perlu dibenahi
Alangkah baiknya ada pelebaran jalan dan petunjuk jalan supaya para peziarah dapat memasuki serta menemukan lokasi dengan mudah. Adanya pembatas di mushollah antara laki-laki dan perempuan seperti ajaran agama islam. Selain itu, perlu adanya renovasi bangunan namun  tidak menghilangkan ciri khas dari bangunan tersebut supaya para peziarah lebih nyaman.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pangeran Sultan Abdul Kadirunat berencana membangun menara agar tingginya sama dengan meminta bantuan 44 orang dari Jawa dan Madura yang sanggup membangun menara tersebut tanpa memotong atau menambahi. Sayyidd Abdullah lah yang sanggup membangun menara tersebut dengan membacakan surat AL-Fatihah dan Yasin sebanyak 44 kali jadilah menara itu memiliki tinggi yang sama. Kemudian Pangeran Sultan memberikan Hadiah Haji dan Kapal sepanjang 90 meter, namun setelah pulang Haji kapal tersebut tenggelam, lalu diselamatkan oleh Ikan Sara. Diakhir hayatnya Sayyid Abdullah meminta agar dimakamkan ditepi laut.

B. Saran
Sebaiknya para pembaca lebih mengetahui wisata religi yang ada di Madura sehingga menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah wisata religi dan menambah minat ziarah supaya dapat menambah keimanan kita. Sarana dan prasana wisata religi dapat ditunjang dengan baik agar para peziarah juga lebih nyaman dan khusyuk dalam mendoakannya.
























DAFTAR PUSTAKA

Bakir,Nor.2017.”interview asal usul bujuk sara”.Desa.Martajasah,Kec.Bangkalan









































LAMPIRAN KEKURANGAN

1. Keterangan : Tempat untuk peziarah  untuk berdoa terlalu sempit, sehingga apabila diwaktu hari libur banyak peziarah yang tidak mendapatkan tempat duduk untuk berdoa,
2. Keterangan : Didepan makam bujuk sara, tempat peziarah untuk berdoa’ tidak ada atapnya. sehingga peziarah terkena panas matahari dan apabila hujan turun peziarah akan kehujanan
3. Keterangan : Banyak jalan yang rusak sehingga peziarah harus berhati-hati, dan juga penerangan disepanjang jalan kurang memadai.
4. Keterangan : Disekitar bangunan di makam bujuk sara masih terlihat bangunan lama yang masih belum di rubah bentuknya sampai sekarang.



LAMPIRAN KELEBIHAN
1. Keterangan :Gardu yang menjulang tinggi ini Yang Terbuat dari kayu yang masih kuat sampai sekarang  berguna untuk mengintai musuh.

2. Keterangan : Sumur tua yang berukuran kecil diyakini oleh peziarah. Jika peziarah menabur uang ke sumur itu, maka setiap keinginannya akan menjadi kenyataan.
3. Keterangan : Sebuah replika patung harimau yang seolah menyambut peziarah yang memasuki kawasan ini, dan patung harimau ini seperti penjaga kawasan ini dari serangan musuh.


SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...