Namaku
Kirana, aku tinggal di Blora,Jawa Tengah. Aku akan membagikan kisah seramku
pada kalian. Ya mungkin, ngga terlalu seram juga sih, tapi ini cukup membuat
kalian ngeri kalau keluar malem sendirian, apalagi cewek. Aku aja nih ngga
berani lagi kapok udah yang pertama dan terakhir pokoknya keluar malem
sendirian. Oke aku langsung cerita aja ya.
Kisah
ini berawal aku yang disuruh ibuku ke toko buat beli bahan kue. Ibuku lupa tadi
siang mau beli. Karena toko yang deket rumah orangnya lagi sakit, ya terpaksa
harus ke keluar kompleks dan akupun jalan kaki soalnya motornya lagi dipake
ayah ada acara syukuran di kantornya. Ya kira kira tokonya jaraknya 500 m lah
dari rumahku. Ya sebenernya sih aku ngga mau karena udah malem,tapi besok udah
harus dianter pesenan kuenya,jadi mau ngga mau aku harus beli,bukannya ngga
ikhlas ya nolongin ibu,tapi waktu itu aku udah parno banget,apalagi siangnya
tadi di sekolah temen temen pada cerita horor, dan malem itu adalah malem jum’at,aku
ngga tau sih jum’at apa,tapi yang namanya malem jum’at udah pasti serem.
Waktu
itu habis turun hujan dan masih agak gerimis,jalanan pun jadi berair. Aku ngga
pake payung soalnya aku kira ya ngga bakal turun hujan lagi setelah seharian
hujan lebat dan lagian aku cuma sebentar. Waktu itu jam menunjukkan pukul 20:00
WIB aku keluar rumah,sebelum keluar aku baca doa semoga tidak terjadi apa apa.
Aku melewati rumah rumah di gang kompleks yang udah sepi,pasti yang punya rumah
udah tidur atau mungkin lagi keluar. Aku menyusurinya dengan tenang.
Setelah
beberapa menit,aku mulai merasakan hal yang aneh. Aku merasa ada yang
mengikutiku dibelakang,tapi aku tidak memperdulikannya. Aku langsung jalan
menatap ke depan,tanpa menoleh kebelakang. Dan lagi, ada sesuatu yang tiba tiba
mengelebas melewatiku,aku pikir itu Cuma angin dan aku tetap melanjutkan
perjalanan. Tiba tiba aku merasa kedinginan yang luar biasa beda dari
sebelumnya,memang habis turun hujan dan masih gerimis, pasti angginnya dingin.
Tapi ini beda,ngga kaya yang tadi, akupun mulai merasa was was. Aku mulai
mencari kesibukan dengan mengotak atik hp ku yang sebenarnya aku ngga tau apa
yang aku buka.
Angin
yang menusuk tulang itu pun berangsur angsur hilang. Beberapa menit lagi aku
pasti udah sampai, karena aku udah ngelewatin rumah kosong yang depannya
ditumbuhi satu pohon besar, aku ngga tau sih pohon apa itu. Aku sebenernya
jarang lewat jalan ini,karena arahnya ke toko bahan kue, mau ngga mau harus
melewati jalan ini. Kalo aku boleh cerita sedikit tentang rumah kosong itu.
Jadi sebenernya dulu rumahnya ngga kosong kok, maksudnya ada yang nempatin.
Dulunya keluarga yang nempatin rumah itu orangnya baik semua,sepasang suami
istri dan satu orang anaknya yang masih berusia 7 tahun, kalo ngga salah
namanya nana. Sama kaya aku,panggilan aku juga nana, dan itu yang membuatku
takut juga. Jangan jangan dia ngikuti aku ya. Oke lanjut,keluarga itu kaya
mereka juga dermawan suka ngasih sedekah ke orang orang yang membutuhkan.
Tapi
kayaknya kebaikan mereka dan kekayaan mereka lah yang membuat seseorang yang
berpikiran pendek dan punya nafsu yang tinggi untuk segera memiliki uang uang
mereka, sehingga akhirnya punya niatan untuk mencuri harta mereka. Katanya
beberapa orang samping rumahnya, waktu malam hari,saat pemilik rumah sudah
terlelap, 2 orang pencuri masuk lewat jendela dan mencuri barang barang yang
berharga, dan mereka tidak lupa uang yang ada di lemari didalam kamar sang
pemilik. Saat mulai mengambil uang, sang pemilik rumah terbangun dan menyadari
bahwa rumahnya kemasukan maling. Seketika pemilik rumah tersebut berontak dan
berusaha mencari pertolongan tapi keadaan tengah malem dan tidak ada orang yang
mendengar, akhirnya satupun bantuan tidak datang. Dan anaknya bangun dan
menangis ketika ada orang jahat masuk rumahnya. Pemilik rumah memohon agar
tidak menyakiti istri dan anaknya dan menyuruh pencuri itu mengambil hartanya
asalkan keluarganya selamat.
Tapi
apa yang dilakukan oleh 2 pencuri itu malah berbalik. Pencuri itu menembak
pemilik rumah,pertama adalah suaminya, kedua istrinya. Anaknya yang melihat
kejadian itu melarikan diri,seakan mencari pertolongan,tapi saat menuruni
tangga anak itu terjatuh hingga kepalanya berdarah dan meninggal. Jadi,satu
keluarga dibunuh oleh 2 orang pencuri. Tapi kedua pelaku katanya sudah
ditanggap oleh pihak berwajib. Tapi katanya juga, pelaku itu sering dihantui
oleh sosok anak kecil yang minta tolong,sampai sampai mereka teriak ketakutan
di sel saat malam hari.
Besar
kemungkinan, sosok anak kecil itu adalah anak dari pemilik rumah yang dibunuh
oleh pencuri itu. Banyak juga yang sering mengalami kejadian aneh saat lewat
depan rumah kosong itu, apalgi waktu malem. Suasana mistis pun terasa, yang
mulanya ngga ada angin ehh waktu lewat situ malah angginya kenceng banget. Dari
suara yang meminta tolong dan bayangan yang selalu ngikutin dibelakang. Mungkin
anak itu tidak tenang dan ingin membalas dendam dan menakuti warga sekitar. Oke
mungkin sudah cerita tentang rumah itu dan sosok anak kecil itu.
Aku
mulai membaca doa doa yang aku hafal. Berharap semoga tidak terjadi apa apa.
Aku tetap berjalan tapi agak cepat biar cepet sampai, dan pulangnya juga ngga
kemaleman, malah tambah takut aku nanti. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:20, 5
menit lagi aku sampai dan aku harus mempercepat langkahku. Tapi tiba tiba kaya
ada yang mengikutiku dari belakang, aku ngga tau siapa yang pasti bukan orang
karena tidak ada suara kaki, dan seketika angin pun terasa dingin lagi. Dan
bulu kuduk ku pun berdiri, sumpah aku merinding, entah aku ngga tau apa yang
harus aku lakukan saat itu. Dan aku mendengar ada yang meminta tolong tapi
suaranya ngga jelas, dan pastinya aku hiraukan. Pikiran ku kacau waktu itu. Aku
takut terjadi apa apa. Dan aku mulai pasrah waktu itu.
Aku
masih merasa ada yang mengikutiku dibelakang,tapi aku takut melihatnya, aku
ngga sanggup harus berhadapan sama hantu. Ku percepat langkahku dan didepan
sudah terlihat tokonya. Aku segera membeli bahan bahan yang dibutuhkan dan segera
pulang. Dan ibu penjualnya seakan tau apa yang aku rasain saat menuju kesini.
Karena sudah menjadi buah bibir semua orang bahkan luar kompleks tentang rumah
kosong itu dan pohon yang amat besar yang hampir menutupi rumah itu dan
menambah keseraman rumah itu.
Dan
aku pun menceritakannya sama ibu penjualnya selama aku berjalan kesini. Yang
merasa diikutin bayangan dibelakangku. Ibu itu pun mengerti dan merasa kasihan
padaku, akhirnya ibu itu meminta suaminya untuk mengantarkanku pulang. Karena
ibu itu sudah kenal baik sama ibuku yang tiap hari belanja bahan kue disini.
Aku pun diantar pulang, tapi sumpah ya aku masih ketakutan dan aku masih
kebayang kejadian tadi.
Dan
selama perjalanan dengan naik motor dianter suami ibu penjual tadi. Aku masih
merasa ketakutan dan merinding, aku merasa dia masih mengikutiku kemanapun aku
pergi. Hingga bapaknya menyuruhku ku tenang dan berdoa semoga tidak terjadi apa
apa, dan aku pun menurut.
Sesampainya
di rumah, aku lega. Dan mengucap terimaksih kepada bapak yang mengantarku tadi
dan aku bilang hati hati. Aku pun masuk kedalam rumah dan mengucap salam.
Terlihat sepi, sepertinya ayah belum pulang dan ibu lagi di dapur menyiapkan
bahan buat kue. Kemudian ibu melihatku yang duduk lemas di sofa dan bertanya
“kenapa..?
kok lemes gitu masak jalan 30 menit aja udah capek, kalo ibu mah udah biasa”
celoteh ibuku.
“ibu
mah ngga tau sih apa yang nana alamin tadi, lain kali aku ngga mau ya beli di
toko luar kompleks itu malem hari” gerutuku.
“loh
emangnya ada apa..cerita dong. Oh ya, ibu tadi denger ada suara motor berhenti
depan rumah, kirain ayah pulang ternyata belum, siapa ya?” pikir ibuku.
“itu
tadi aku dianterin pulang sama suami ibu penjual ini (sambil nunjukin barang
yang sudah kubeli)”.
“ohh
Pak Yadi..lho kok kamu bisa dianterin pulang,gimana ceritanya, pasti kamu yang
minta”.
“ya
engga lah bu, ngapain minta dianterin pulang..tadi itu sebenernya..”. Belum aku
selesai mengatakannya ayahku pulang dan mengucap salam kemudian aku mencium
tangannya dan ikut duduk di sofa.
“lagi
ngobrolin apa ini? Kayaknya serius banget” terka ayahku.
“ini
lho yah, tadi ibu suruh nana beli bahan kue di toko bu Marmi dan pulangnya
dianterin pak Yadi, ibu nanya kok sampai bisa dianterin” ibu menjelaskan ke
ayah.
“ohh
gitu..emang gimana na ceritanya?” tanya ayahku
“tapi
janji ya..jangan ketawain nana atau anggap nana lagi berhalusinasi” pintaku
pada ayah dan ibu.
“emangnya
ada apa sih kok berhalusinasi segala” tanya ibuku.
“jadi
gini..waktu nana mau ke toko, ada yang ngikutin nana dari belakang tapi bukan
manusia kayak semacam bayangan gitu, terus ya nana merasa anginnya beda banget
sama yang sebelumnya terasa dingin dan nusuk di tulang..apalagi waktu nana
sampe di rumah kosong yang dideapnnya ada pohon besar itu, Ya Allah..nana
merasa merinding dan tau ngga yah,bu nana denger ada suara anak kecil minta
tolong dan nana mersa ada yang ngikutin nana terus sampe di toko pun nana masih
merasakannya..terus pas di toko, ibu penjualnya sudah paham dengan sikapku yang
ketakutan dan tegang dan akhirnya minta suaminya untuk nganterin aku pulang.”
Aku yang masih kebayang dengan kejadian tadi menceritakannya pada yah dan ibu.
“astagfirullah
nana..tapi kamu ngga kenapa kenapa kan, ibu sampe lupa kalo di rumah kosong itu
emang angker, ibu ngga seharusnya nyuruh kamu malem malem gini pergi sendirian”
ibuku langsung memelukku.
“kenapa
ngga nungguin ayah juga sih, kan bisa mampir tadi..lagian jalan itu sepi kalo
malem, habis isya mesti ngga ada orang yang berani lewat situ, kecuali
terpaksa. Untung kamu gapapa” tambah ayahku.
“iya
nana gapapa kok bu, yah..lagian kan aku kasian ibu kalo mesti nunggu selesai
kan pasti lama dan makin malem nanti buat kue nya..yaudah aku beraniin
aja,yakin kalo ngga ada apa apa.”
“terimakasih
ya nak, kamu memang anak yang baik.Ibu bangga sama kamu,untung kamu tidak apa
apa nak”. Aku bersyukur sih tidak terjadi yang apa apa padaku,aku ngga bisa
bayangin tadi kalo dia memunculkan rupanya dihadapanku. Setelah itu ibu
menemaniku tidur di kamarku, sebenarnya sih aku yang minta soalnya aku masih
takut, takut kalo dia dateng lagi dan ngikutin aku sampe rumah. Dan mimipiin
hantu tadi.
Dan
setelah kejadian itu, warga kompleks dengan dipandu oleh pak RT mengadakan
musyawarah. Demi keselamatan dan ketenangan bersama, maka akan diadakan doa
bersama agar tidak ada yang diganggu lagi. Memang semenjak kejadian itu, belum
ada doa bersama karena masih takut dengan kejadiannya. Tapi sekarang diadakan
doa bersama, aku menjadi tenang, karena mungkin arwah pemilik rumah dan anaknya
butuh doa agar tenang. Dan aku juga lega,karena aku ngga akan takut lagi jalan
lewat situ. Tapi tetep aku masih ngga mau, jalan sendirian malem hari masih
trauma.
TAMAT
Oleh : Rinda A
Oleh : Rinda A
No comments:
Post a Comment