Sunday, May 13, 2018

Who Are You : Misteri Rumah Kosong




Namaku Kirana, aku tinggal di Blora,Jawa Tengah. Aku akan membagikan kisah seramku pada kalian. Ya mungkin, ngga terlalu seram juga sih, tapi ini cukup membuat kalian ngeri kalau keluar malem sendirian, apalagi cewek. Aku aja nih ngga berani lagi kapok udah yang pertama dan terakhir pokoknya keluar malem sendirian. Oke aku langsung cerita aja ya.
Kisah ini berawal aku yang disuruh ibuku ke toko buat beli bahan kue. Ibuku lupa tadi siang mau beli. Karena toko yang deket rumah orangnya lagi sakit, ya terpaksa harus ke keluar kompleks dan akupun jalan kaki soalnya motornya lagi dipake ayah ada acara syukuran di kantornya. Ya kira kira tokonya jaraknya 500 m lah dari rumahku. Ya sebenernya sih aku ngga mau karena udah malem,tapi besok udah harus dianter pesenan kuenya,jadi mau ngga mau aku harus beli,bukannya ngga ikhlas ya nolongin ibu,tapi waktu itu aku udah parno banget,apalagi siangnya tadi di sekolah temen temen pada cerita horor, dan malem itu adalah malem jum’at,aku ngga tau sih jum’at apa,tapi yang namanya malem jum’at udah pasti serem.
Waktu itu habis turun hujan dan masih agak gerimis,jalanan pun jadi berair. Aku ngga pake payung soalnya aku kira ya ngga bakal turun hujan lagi setelah seharian hujan lebat dan lagian aku cuma sebentar. Waktu itu jam menunjukkan pukul 20:00 WIB aku keluar rumah,sebelum keluar aku baca doa semoga tidak terjadi apa apa. Aku melewati rumah rumah di gang kompleks yang udah sepi,pasti yang punya rumah udah tidur atau mungkin lagi keluar. Aku menyusurinya dengan tenang.
Setelah beberapa menit,aku mulai merasakan hal yang aneh. Aku merasa ada yang mengikutiku dibelakang,tapi aku tidak memperdulikannya. Aku langsung jalan menatap ke depan,tanpa menoleh kebelakang. Dan lagi, ada sesuatu yang tiba tiba mengelebas melewatiku,aku pikir itu Cuma angin dan aku tetap melanjutkan perjalanan. Tiba tiba aku merasa kedinginan yang luar biasa beda dari sebelumnya,memang habis turun hujan dan masih gerimis, pasti angginnya dingin. Tapi ini beda,ngga kaya yang tadi, akupun mulai merasa was was. Aku mulai mencari kesibukan dengan mengotak atik hp ku yang sebenarnya aku ngga tau apa yang aku buka.
Angin yang menusuk tulang itu pun berangsur angsur hilang. Beberapa menit lagi aku pasti udah sampai, karena aku udah ngelewatin rumah kosong yang depannya ditumbuhi satu pohon besar, aku ngga tau sih pohon apa itu. Aku sebenernya jarang lewat jalan ini,karena arahnya ke toko bahan kue, mau ngga mau harus melewati jalan ini. Kalo aku boleh cerita sedikit tentang rumah kosong itu. Jadi sebenernya dulu rumahnya ngga kosong kok, maksudnya ada yang nempatin. Dulunya keluarga yang nempatin rumah itu orangnya baik semua,sepasang suami istri dan satu orang anaknya yang masih berusia 7 tahun, kalo ngga salah namanya nana. Sama kaya aku,panggilan aku juga nana, dan itu yang membuatku takut juga. Jangan jangan dia ngikuti aku ya. Oke lanjut,keluarga itu kaya mereka juga dermawan suka ngasih sedekah ke orang orang yang membutuhkan.
Tapi kayaknya kebaikan mereka dan kekayaan mereka lah yang membuat seseorang yang berpikiran pendek dan punya nafsu yang tinggi untuk segera memiliki uang uang mereka, sehingga akhirnya punya niatan untuk mencuri harta mereka. Katanya beberapa orang samping rumahnya, waktu malam hari,saat pemilik rumah sudah terlelap, 2 orang pencuri masuk lewat jendela dan mencuri barang barang yang berharga, dan mereka tidak lupa uang yang ada di lemari didalam kamar sang pemilik. Saat mulai mengambil uang, sang pemilik rumah terbangun dan menyadari bahwa rumahnya kemasukan maling. Seketika pemilik rumah tersebut berontak dan berusaha mencari pertolongan tapi keadaan tengah malem dan tidak ada orang yang mendengar, akhirnya satupun bantuan tidak datang. Dan anaknya bangun dan menangis ketika ada orang jahat masuk rumahnya. Pemilik rumah memohon agar tidak menyakiti istri dan anaknya dan menyuruh pencuri itu mengambil hartanya asalkan keluarganya selamat.
Tapi apa yang dilakukan oleh 2 pencuri itu malah berbalik. Pencuri itu menembak pemilik rumah,pertama adalah suaminya, kedua istrinya. Anaknya yang melihat kejadian itu melarikan diri,seakan mencari pertolongan,tapi saat menuruni tangga anak itu terjatuh hingga kepalanya berdarah dan meninggal. Jadi,satu keluarga dibunuh oleh 2 orang pencuri. Tapi kedua pelaku katanya sudah ditanggap oleh pihak berwajib. Tapi katanya juga, pelaku itu sering dihantui oleh sosok anak kecil yang minta tolong,sampai sampai mereka teriak ketakutan di sel saat malam hari.
Besar kemungkinan, sosok anak kecil itu adalah anak dari pemilik rumah yang dibunuh oleh pencuri itu. Banyak juga yang sering mengalami kejadian aneh saat lewat depan rumah kosong itu, apalgi waktu malem. Suasana mistis pun terasa, yang mulanya ngga ada angin ehh waktu lewat situ malah angginya kenceng banget. Dari suara yang meminta tolong dan bayangan yang selalu ngikutin dibelakang. Mungkin anak itu tidak tenang dan ingin membalas dendam dan menakuti warga sekitar. Oke mungkin sudah cerita tentang rumah itu dan sosok anak kecil itu.
Aku mulai membaca doa doa yang aku hafal. Berharap semoga tidak terjadi apa apa. Aku tetap berjalan tapi agak cepat biar cepet sampai, dan pulangnya juga ngga kemaleman, malah tambah takut aku nanti. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:20, 5 menit lagi aku sampai dan aku harus mempercepat langkahku. Tapi tiba tiba kaya ada yang mengikutiku dari belakang, aku ngga tau siapa yang pasti bukan orang karena tidak ada suara kaki, dan seketika angin pun terasa dingin lagi. Dan bulu kuduk ku pun berdiri, sumpah aku merinding, entah aku ngga tau apa yang harus aku lakukan saat itu. Dan aku mendengar ada yang meminta tolong tapi suaranya ngga jelas, dan pastinya aku hiraukan. Pikiran ku kacau waktu itu. Aku takut terjadi apa apa. Dan aku mulai pasrah waktu itu.
Aku masih merasa ada yang mengikutiku dibelakang,tapi aku takut melihatnya, aku ngga sanggup harus berhadapan sama hantu. Ku percepat langkahku dan didepan sudah terlihat tokonya. Aku segera membeli bahan bahan yang dibutuhkan dan segera pulang. Dan ibu penjualnya seakan tau apa yang aku rasain saat menuju kesini. Karena sudah menjadi buah bibir semua orang bahkan luar kompleks tentang rumah kosong itu dan pohon yang amat besar yang hampir menutupi rumah itu dan menambah keseraman rumah itu.
Dan aku pun menceritakannya sama ibu penjualnya selama aku berjalan kesini. Yang merasa diikutin bayangan dibelakangku. Ibu itu pun mengerti dan merasa kasihan padaku, akhirnya ibu itu meminta suaminya untuk mengantarkanku pulang. Karena ibu itu sudah kenal baik sama ibuku yang tiap hari belanja bahan kue disini. Aku pun diantar pulang, tapi sumpah ya aku masih ketakutan dan aku masih kebayang kejadian tadi.
Dan selama perjalanan dengan naik motor dianter suami ibu penjual tadi. Aku masih merasa ketakutan dan merinding, aku merasa dia masih mengikutiku kemanapun aku pergi. Hingga bapaknya menyuruhku ku tenang dan berdoa semoga tidak terjadi apa apa, dan aku pun menurut.
Sesampainya di rumah, aku lega. Dan mengucap terimaksih kepada bapak yang mengantarku tadi dan aku bilang hati hati. Aku pun masuk kedalam rumah dan mengucap salam. Terlihat sepi, sepertinya ayah belum pulang dan ibu lagi di dapur menyiapkan bahan buat kue. Kemudian ibu melihatku yang duduk lemas di sofa dan bertanya
“kenapa..? kok lemes gitu masak jalan 30 menit aja udah capek, kalo ibu mah udah biasa” celoteh ibuku.
“ibu mah ngga tau sih apa yang nana alamin tadi, lain kali aku ngga mau ya beli di toko luar kompleks itu malem hari” gerutuku.
“loh emangnya ada apa..cerita dong. Oh ya, ibu tadi denger ada suara motor berhenti depan rumah, kirain ayah pulang ternyata belum, siapa ya?” pikir ibuku.
“itu tadi aku dianterin pulang sama suami ibu penjual ini (sambil nunjukin barang yang sudah kubeli)”.
“ohh Pak Yadi..lho kok kamu bisa dianterin pulang,gimana ceritanya, pasti kamu yang minta”.
“ya engga lah bu, ngapain minta dianterin pulang..tadi itu sebenernya..”. Belum aku selesai mengatakannya ayahku pulang dan mengucap salam kemudian aku mencium tangannya dan ikut duduk di sofa.
“lagi ngobrolin apa ini? Kayaknya serius banget” terka ayahku.
“ini lho yah, tadi ibu suruh nana beli bahan kue di toko bu Marmi dan pulangnya dianterin pak Yadi, ibu nanya kok sampai bisa dianterin” ibu menjelaskan ke ayah.
“ohh gitu..emang gimana na ceritanya?” tanya ayahku
“tapi janji ya..jangan ketawain nana atau anggap nana lagi berhalusinasi” pintaku pada ayah dan ibu.
“emangnya ada apa sih kok berhalusinasi segala” tanya ibuku.
“jadi gini..waktu nana mau ke toko, ada yang ngikutin nana dari belakang tapi bukan manusia kayak semacam bayangan gitu, terus ya nana merasa anginnya beda banget sama yang sebelumnya terasa dingin dan nusuk di tulang..apalagi waktu nana sampe di rumah kosong yang dideapnnya ada pohon besar itu, Ya Allah..nana merasa merinding dan tau ngga yah,bu nana denger ada suara anak kecil minta tolong dan nana mersa ada yang ngikutin nana terus sampe di toko pun nana masih merasakannya..terus pas di toko, ibu penjualnya sudah paham dengan sikapku yang ketakutan dan tegang dan akhirnya minta suaminya untuk nganterin aku pulang.” Aku yang masih kebayang dengan kejadian tadi menceritakannya pada yah dan ibu.
“astagfirullah nana..tapi kamu ngga kenapa kenapa kan, ibu sampe lupa kalo di rumah kosong itu emang angker, ibu ngga seharusnya nyuruh kamu malem malem gini pergi sendirian” ibuku langsung memelukku.
“kenapa ngga nungguin ayah juga sih, kan bisa mampir tadi..lagian jalan itu sepi kalo malem, habis isya mesti ngga ada orang yang berani lewat situ, kecuali terpaksa. Untung kamu gapapa” tambah ayahku.
“iya nana gapapa kok bu, yah..lagian kan aku kasian ibu kalo mesti nunggu selesai kan pasti lama dan makin malem nanti buat kue nya..yaudah aku beraniin aja,yakin kalo ngga ada apa apa.”
“terimakasih ya nak, kamu memang anak yang baik.Ibu bangga sama kamu,untung kamu tidak apa apa nak”. Aku bersyukur sih tidak terjadi yang apa apa padaku,aku ngga bisa bayangin tadi kalo dia memunculkan rupanya dihadapanku. Setelah itu ibu menemaniku tidur di kamarku, sebenarnya sih aku yang minta soalnya aku masih takut, takut kalo dia dateng lagi dan ngikutin aku sampe rumah. Dan mimipiin hantu tadi.
Dan setelah kejadian itu, warga kompleks dengan dipandu oleh pak RT mengadakan musyawarah. Demi keselamatan dan ketenangan bersama, maka akan diadakan doa bersama agar tidak ada yang diganggu lagi. Memang semenjak kejadian itu, belum ada doa bersama karena masih takut dengan kejadiannya. Tapi sekarang diadakan doa bersama, aku menjadi tenang, karena mungkin arwah pemilik rumah dan anaknya butuh doa agar tenang. Dan aku juga lega,karena aku ngga akan takut lagi jalan lewat situ. Tapi tetep aku masih ngga mau, jalan sendirian malem hari masih trauma.
TAMAT

Oleh : Rinda A






No comments:

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...