Sunday, May 13, 2018

Puisi Wanita Idolaku



Wanita Idolaku
(Rinda_A)

Hasil gambar untuk ibu

Kau, seperti pahlawanku.
Kau selalu tangguh dalam masalah yang kau hadapi.
Mungkin aku tidak bisa apa apa tanpa sosokmu.
Sosok, yang selalu ada untukku.
Sosok, yang pertama dan terakhir
dalam mencari solusi masalahku.
Engkau sedikitpun tidak pernah mengeluh.
Engkau selalu membelaku jika orang lain
tidak percaya lagi padaku.
Engkau ada disaat aku susah dan senang.
            Engkau yang tak lain adalah, ibuku.
            Aku mempunyai hutang yang tak
mungkin bisa aku balas.
            Aku cuma bisa memberikan yang
terbaik yang aku bisa.
            Mungkin salahku padamu terlalu besar.
            Dan, aku berharap engkau selalu
dilindungi olehmu Tuhan.
Tuhan, ampunilah aku.
Ampunilah yang selalu berbuat salah pada ibuku.
Salah yang tak kusengaja, maupun yang ku sengaja.
Izinkan aku membahagiakannya Tuhan.
Izinkan aku membuatnya tersenyum, atas
keberhasilanku nantinya.
Tuhan tolong jagakan ibuku dimana pun ia berada,
aku sangat menyayanginya.


             
Bangkalan, 25 Maret 2018

Essay : Membangun Jiwa Para Pemuda



Tema : Pemuda Sebagai Agen Perubahan, menanti Baktimu Untuk Bone.
Sub Tema : Pendidikan.
Oleh : Rinda A
Membangun Jiwa Para Pemuda
            Pendidikan itu memang sangat penting, dimana kita dari usia dini sampai lulusan Sarjana menempuh pendidikan. Karena itu menjadi bekal untuk di masa depan. Pendidikan di Indonesia memang menjadi sorotan tersendiri. Pasalnya, pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, seperti masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Jumlah guru dan kualitas yang masih kurang untuk mengajar, fasilatas fasilatas di sekolah yang belum memadai, dan tingginya tingkat kemiskinan yang membuat beberapa anak tidak sekolah dan malah bekerja untuk membantu orang tua, dengan mengemis, jualan koran,dll.
            Salah satunya di Kabupaten Bone yang bidang pendidikannya terkadang terabaikan oleh pemerintah. Banyaknya kendala yang ada, mengakibatkan banyak anak anak di Bone tidak sekolah karena terhimpitnya biaya. Kondisi yang kurang mampu, menjadikan anak anak di Bone kurang mengerti dengan ilmu pengetahuan. Jauhnya jarak sekolah dan medan yang dilalui juga menjadi penghalang anak anak untuk meneruskan sekolah. Banyak fasilatas di sekolah yang belum memadai dan sistem belajar mengajar yang kurang, membuat kualitas anak anak juga kurang.
            Maka dari itu, ini menjadi point penting bagi pemerintah dan masyarakat sendiri. Apalagi para pemuda yang mempunyai semangat yang tinggi. Pemerintah harus lebih memeprhatikan kondisi pendidikan di Indonesia, apalagi beberapa daerah yang terpencil,yang jauh dari akses sekolah. Masyarakat, apalagi pemuda yang mempunyai semangat tiggi dan pemikiran yang jauh dan luas harusnya membantu pemerintah untuk merealisasikan programnya agar tercapai.
            Jika para pemuda malas untuk membangun bangsanya, lalu dengan siapa bangsa ini akan maju?. Itu pertanyaan yang sangat penting. Karena, peran pemuda itu sangat penting untuk memajukan bangsanya, jika tidak ada semangat juang untuk membangun bangsa, maka bangsa ini akan mudah dihancurkan oleh bangsa lain. Tapi tidak dengan sebaliknya, jika para pemuda mau dan berusaha untuk membangun bangsa ini dengan sekuat tenaga dan bekerja sama, maka hidup bangsa ini akan jauh lebih baik, makmur, dan disegani oleh bangsa lain.
            Pemuda dengan pendidikan yang tinggi, maka pengetahuan dan pemimikrannya luas dan tinggi. Dan pemuda yang berpendidikan tinggi itulah, yang harusnya mengajak  para pemuda yang lain untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Jika sedari kecil sudah tidak sekolah atau berhenti sekolah, maka jiwa pemuda akan musnah. Tidak mempunyai pandangan untuk membawa bangsa ini maju. Dan nantinya, instansi pemilik wirausaha adalah orang asing, karena pemuda bangsa nya sendiri tidak bisa membawa perubahan yang baik untuk kemajuan bangsanya sendiri.
            Para pemuda juga harusnya mempunyai jiwa sosial yang tinggi. memperhatikan rakyat rakyat kecil dan kurang mampu. Salah satu contohnya, seperti membagun bidang pendidikan di Bone dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Bone. Dengan membantu mengajar pada anak anak di Bone yang tidak sekolah maupun berhenti sekolah. Membangunkan jiwa jiwa pemuda di Bone, dengan mengjarkan bahwa pendidikan itu penting, bahwa sekolah itu penting buat semua orang. Mengubah pola berpikir masyarakat Bone, bahwa pendidikan itu penting dan wajib. Membangun sarana dan prasarana yang baik di Bone. Dengan begitu, anak anak yang dulunya tidak sekolah atau berhenti bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi nantinya. Itupun harus dengan bantuan pemerintah juga, yang membangun sarana dan prasarana yang baik di Bone dan memberikan fasilitas yang memadai.
            Jika sikap begitu di seluruh wilayah di Indonesia, maka pendidikan di Indonesia lambat laun akan maju dan bisa mengikuti pendidikan pendidikan di luar negeri. Dan tidak ada anak yang tidak sekolah atau berhenti sekolah. Maka kualitas para pemuda Indonesia juga semkain kuat dan tinggi. Semoga cepat terealisasikan programnya.
           





Who Are You : Misteri Rumah Kosong




Namaku Kirana, aku tinggal di Blora,Jawa Tengah. Aku akan membagikan kisah seramku pada kalian. Ya mungkin, ngga terlalu seram juga sih, tapi ini cukup membuat kalian ngeri kalau keluar malem sendirian, apalagi cewek. Aku aja nih ngga berani lagi kapok udah yang pertama dan terakhir pokoknya keluar malem sendirian. Oke aku langsung cerita aja ya.
Kisah ini berawal aku yang disuruh ibuku ke toko buat beli bahan kue. Ibuku lupa tadi siang mau beli. Karena toko yang deket rumah orangnya lagi sakit, ya terpaksa harus ke keluar kompleks dan akupun jalan kaki soalnya motornya lagi dipake ayah ada acara syukuran di kantornya. Ya kira kira tokonya jaraknya 500 m lah dari rumahku. Ya sebenernya sih aku ngga mau karena udah malem,tapi besok udah harus dianter pesenan kuenya,jadi mau ngga mau aku harus beli,bukannya ngga ikhlas ya nolongin ibu,tapi waktu itu aku udah parno banget,apalagi siangnya tadi di sekolah temen temen pada cerita horor, dan malem itu adalah malem jum’at,aku ngga tau sih jum’at apa,tapi yang namanya malem jum’at udah pasti serem.
Waktu itu habis turun hujan dan masih agak gerimis,jalanan pun jadi berair. Aku ngga pake payung soalnya aku kira ya ngga bakal turun hujan lagi setelah seharian hujan lebat dan lagian aku cuma sebentar. Waktu itu jam menunjukkan pukul 20:00 WIB aku keluar rumah,sebelum keluar aku baca doa semoga tidak terjadi apa apa. Aku melewati rumah rumah di gang kompleks yang udah sepi,pasti yang punya rumah udah tidur atau mungkin lagi keluar. Aku menyusurinya dengan tenang.
Setelah beberapa menit,aku mulai merasakan hal yang aneh. Aku merasa ada yang mengikutiku dibelakang,tapi aku tidak memperdulikannya. Aku langsung jalan menatap ke depan,tanpa menoleh kebelakang. Dan lagi, ada sesuatu yang tiba tiba mengelebas melewatiku,aku pikir itu Cuma angin dan aku tetap melanjutkan perjalanan. Tiba tiba aku merasa kedinginan yang luar biasa beda dari sebelumnya,memang habis turun hujan dan masih gerimis, pasti angginnya dingin. Tapi ini beda,ngga kaya yang tadi, akupun mulai merasa was was. Aku mulai mencari kesibukan dengan mengotak atik hp ku yang sebenarnya aku ngga tau apa yang aku buka.
Angin yang menusuk tulang itu pun berangsur angsur hilang. Beberapa menit lagi aku pasti udah sampai, karena aku udah ngelewatin rumah kosong yang depannya ditumbuhi satu pohon besar, aku ngga tau sih pohon apa itu. Aku sebenernya jarang lewat jalan ini,karena arahnya ke toko bahan kue, mau ngga mau harus melewati jalan ini. Kalo aku boleh cerita sedikit tentang rumah kosong itu. Jadi sebenernya dulu rumahnya ngga kosong kok, maksudnya ada yang nempatin. Dulunya keluarga yang nempatin rumah itu orangnya baik semua,sepasang suami istri dan satu orang anaknya yang masih berusia 7 tahun, kalo ngga salah namanya nana. Sama kaya aku,panggilan aku juga nana, dan itu yang membuatku takut juga. Jangan jangan dia ngikuti aku ya. Oke lanjut,keluarga itu kaya mereka juga dermawan suka ngasih sedekah ke orang orang yang membutuhkan.
Tapi kayaknya kebaikan mereka dan kekayaan mereka lah yang membuat seseorang yang berpikiran pendek dan punya nafsu yang tinggi untuk segera memiliki uang uang mereka, sehingga akhirnya punya niatan untuk mencuri harta mereka. Katanya beberapa orang samping rumahnya, waktu malam hari,saat pemilik rumah sudah terlelap, 2 orang pencuri masuk lewat jendela dan mencuri barang barang yang berharga, dan mereka tidak lupa uang yang ada di lemari didalam kamar sang pemilik. Saat mulai mengambil uang, sang pemilik rumah terbangun dan menyadari bahwa rumahnya kemasukan maling. Seketika pemilik rumah tersebut berontak dan berusaha mencari pertolongan tapi keadaan tengah malem dan tidak ada orang yang mendengar, akhirnya satupun bantuan tidak datang. Dan anaknya bangun dan menangis ketika ada orang jahat masuk rumahnya. Pemilik rumah memohon agar tidak menyakiti istri dan anaknya dan menyuruh pencuri itu mengambil hartanya asalkan keluarganya selamat.
Tapi apa yang dilakukan oleh 2 pencuri itu malah berbalik. Pencuri itu menembak pemilik rumah,pertama adalah suaminya, kedua istrinya. Anaknya yang melihat kejadian itu melarikan diri,seakan mencari pertolongan,tapi saat menuruni tangga anak itu terjatuh hingga kepalanya berdarah dan meninggal. Jadi,satu keluarga dibunuh oleh 2 orang pencuri. Tapi kedua pelaku katanya sudah ditanggap oleh pihak berwajib. Tapi katanya juga, pelaku itu sering dihantui oleh sosok anak kecil yang minta tolong,sampai sampai mereka teriak ketakutan di sel saat malam hari.
Besar kemungkinan, sosok anak kecil itu adalah anak dari pemilik rumah yang dibunuh oleh pencuri itu. Banyak juga yang sering mengalami kejadian aneh saat lewat depan rumah kosong itu, apalgi waktu malem. Suasana mistis pun terasa, yang mulanya ngga ada angin ehh waktu lewat situ malah angginya kenceng banget. Dari suara yang meminta tolong dan bayangan yang selalu ngikutin dibelakang. Mungkin anak itu tidak tenang dan ingin membalas dendam dan menakuti warga sekitar. Oke mungkin sudah cerita tentang rumah itu dan sosok anak kecil itu.
Aku mulai membaca doa doa yang aku hafal. Berharap semoga tidak terjadi apa apa. Aku tetap berjalan tapi agak cepat biar cepet sampai, dan pulangnya juga ngga kemaleman, malah tambah takut aku nanti. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:20, 5 menit lagi aku sampai dan aku harus mempercepat langkahku. Tapi tiba tiba kaya ada yang mengikutiku dari belakang, aku ngga tau siapa yang pasti bukan orang karena tidak ada suara kaki, dan seketika angin pun terasa dingin lagi. Dan bulu kuduk ku pun berdiri, sumpah aku merinding, entah aku ngga tau apa yang harus aku lakukan saat itu. Dan aku mendengar ada yang meminta tolong tapi suaranya ngga jelas, dan pastinya aku hiraukan. Pikiran ku kacau waktu itu. Aku takut terjadi apa apa. Dan aku mulai pasrah waktu itu.
Aku masih merasa ada yang mengikutiku dibelakang,tapi aku takut melihatnya, aku ngga sanggup harus berhadapan sama hantu. Ku percepat langkahku dan didepan sudah terlihat tokonya. Aku segera membeli bahan bahan yang dibutuhkan dan segera pulang. Dan ibu penjualnya seakan tau apa yang aku rasain saat menuju kesini. Karena sudah menjadi buah bibir semua orang bahkan luar kompleks tentang rumah kosong itu dan pohon yang amat besar yang hampir menutupi rumah itu dan menambah keseraman rumah itu.
Dan aku pun menceritakannya sama ibu penjualnya selama aku berjalan kesini. Yang merasa diikutin bayangan dibelakangku. Ibu itu pun mengerti dan merasa kasihan padaku, akhirnya ibu itu meminta suaminya untuk mengantarkanku pulang. Karena ibu itu sudah kenal baik sama ibuku yang tiap hari belanja bahan kue disini. Aku pun diantar pulang, tapi sumpah ya aku masih ketakutan dan aku masih kebayang kejadian tadi.
Dan selama perjalanan dengan naik motor dianter suami ibu penjual tadi. Aku masih merasa ketakutan dan merinding, aku merasa dia masih mengikutiku kemanapun aku pergi. Hingga bapaknya menyuruhku ku tenang dan berdoa semoga tidak terjadi apa apa, dan aku pun menurut.
Sesampainya di rumah, aku lega. Dan mengucap terimaksih kepada bapak yang mengantarku tadi dan aku bilang hati hati. Aku pun masuk kedalam rumah dan mengucap salam. Terlihat sepi, sepertinya ayah belum pulang dan ibu lagi di dapur menyiapkan bahan buat kue. Kemudian ibu melihatku yang duduk lemas di sofa dan bertanya
“kenapa..? kok lemes gitu masak jalan 30 menit aja udah capek, kalo ibu mah udah biasa” celoteh ibuku.
“ibu mah ngga tau sih apa yang nana alamin tadi, lain kali aku ngga mau ya beli di toko luar kompleks itu malem hari” gerutuku.
“loh emangnya ada apa..cerita dong. Oh ya, ibu tadi denger ada suara motor berhenti depan rumah, kirain ayah pulang ternyata belum, siapa ya?” pikir ibuku.
“itu tadi aku dianterin pulang sama suami ibu penjual ini (sambil nunjukin barang yang sudah kubeli)”.
“ohh Pak Yadi..lho kok kamu bisa dianterin pulang,gimana ceritanya, pasti kamu yang minta”.
“ya engga lah bu, ngapain minta dianterin pulang..tadi itu sebenernya..”. Belum aku selesai mengatakannya ayahku pulang dan mengucap salam kemudian aku mencium tangannya dan ikut duduk di sofa.
“lagi ngobrolin apa ini? Kayaknya serius banget” terka ayahku.
“ini lho yah, tadi ibu suruh nana beli bahan kue di toko bu Marmi dan pulangnya dianterin pak Yadi, ibu nanya kok sampai bisa dianterin” ibu menjelaskan ke ayah.
“ohh gitu..emang gimana na ceritanya?” tanya ayahku
“tapi janji ya..jangan ketawain nana atau anggap nana lagi berhalusinasi” pintaku pada ayah dan ibu.
“emangnya ada apa sih kok berhalusinasi segala” tanya ibuku.
“jadi gini..waktu nana mau ke toko, ada yang ngikutin nana dari belakang tapi bukan manusia kayak semacam bayangan gitu, terus ya nana merasa anginnya beda banget sama yang sebelumnya terasa dingin dan nusuk di tulang..apalagi waktu nana sampe di rumah kosong yang dideapnnya ada pohon besar itu, Ya Allah..nana merasa merinding dan tau ngga yah,bu nana denger ada suara anak kecil minta tolong dan nana mersa ada yang ngikutin nana terus sampe di toko pun nana masih merasakannya..terus pas di toko, ibu penjualnya sudah paham dengan sikapku yang ketakutan dan tegang dan akhirnya minta suaminya untuk nganterin aku pulang.” Aku yang masih kebayang dengan kejadian tadi menceritakannya pada yah dan ibu.
“astagfirullah nana..tapi kamu ngga kenapa kenapa kan, ibu sampe lupa kalo di rumah kosong itu emang angker, ibu ngga seharusnya nyuruh kamu malem malem gini pergi sendirian” ibuku langsung memelukku.
“kenapa ngga nungguin ayah juga sih, kan bisa mampir tadi..lagian jalan itu sepi kalo malem, habis isya mesti ngga ada orang yang berani lewat situ, kecuali terpaksa. Untung kamu gapapa” tambah ayahku.
“iya nana gapapa kok bu, yah..lagian kan aku kasian ibu kalo mesti nunggu selesai kan pasti lama dan makin malem nanti buat kue nya..yaudah aku beraniin aja,yakin kalo ngga ada apa apa.”
“terimakasih ya nak, kamu memang anak yang baik.Ibu bangga sama kamu,untung kamu tidak apa apa nak”. Aku bersyukur sih tidak terjadi yang apa apa padaku,aku ngga bisa bayangin tadi kalo dia memunculkan rupanya dihadapanku. Setelah itu ibu menemaniku tidur di kamarku, sebenarnya sih aku yang minta soalnya aku masih takut, takut kalo dia dateng lagi dan ngikutin aku sampe rumah. Dan mimipiin hantu tadi.
Dan setelah kejadian itu, warga kompleks dengan dipandu oleh pak RT mengadakan musyawarah. Demi keselamatan dan ketenangan bersama, maka akan diadakan doa bersama agar tidak ada yang diganggu lagi. Memang semenjak kejadian itu, belum ada doa bersama karena masih takut dengan kejadiannya. Tapi sekarang diadakan doa bersama, aku menjadi tenang, karena mungkin arwah pemilik rumah dan anaknya butuh doa agar tenang. Dan aku juga lega,karena aku ngga akan takut lagi jalan lewat situ. Tapi tetep aku masih ngga mau, jalan sendirian malem hari masih trauma.
TAMAT

Oleh : Rinda A






changed for the better : cerpen



Changed for the better
(BY : RINDA A)


 Hasil gambar untuk berubah menjadi baik

            Namaku Amanda Putri panggilanku Manda, aku berasal dari Bandung dan karena suatu hal aku harus pindah ke Jakarta. Berat rasanya aku harus meninggalkan kota kelahiranku, sekolah dan teman temanku. Karena sebenarnya aku orang yang tidak mudah beradaptasi, dan kini aku harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru bahkan semuanya bisa dibilang baru. Aku pindah karena Ayahku ada proyek baru di Jakarta, dan kita sekeluarga harus pindah ke Jakarta ya meskipun jarak dari Bandung ke Jakarta hanya sekitar 2 jam an,tapi kita sekeluarga tetap tidak bisa berjauhan. Ayahku sudah mendaftarkanku di salah satu SMA terkenal di Jakarta dan besok adalah hari pertama aku masuk sekolah. Entah aku harus bagaimana besok menghadapinya.
            Dan hari itu pun telah tiba, aku berangkat diantar sama Ayah. Selama perjalanan pun aku selalu memikirkan tentang keadaan sekolah baruku. Aku memikirkan bagaimana teman temanku nantinya,apakah mereka mau menerimaku apakah aku bisa beradaptasi dengan mereka ?. Aku tersadar ketika Ayah menyadarkan lamunanku bilang kalau sudah sampai.
            “Manda,kamu kok daritadi Ayah perhatiin diam terus..kenapa, ada apa yang membuat anak ayah melamun seperti ini,bilang sama ayah ” kata Ayah, yang sejak perjalanan tadi merhatiin aku yang sedang ngelamun.
            “Ngga kok yah, Manda Cuma bayangin nanti kalau di sekolah..Manda bisa beradaptasi ngga ya sama mereka” kataku pada Ayah sambil nunduk. Ayahpun memberi semangat “Manda sayang..kamu jangan pesimis gitu dong..kamu ingat kan yang selalu Ayah bilang ke kamu..buktikan ke mereka bahwa kamu bisa,kamu ngga boleh diremehin, buktikan ke mereka dengan prestasimu”
            Disaat Ayah selalu bilang itu padaku,aku langsung semangat lagi dan aku yakin aku bisa, aku juga ngga boleh tunjukin kelemahanku aku harus bisa. “Iya yah, Manda ingat kok..Manda juga ngga akan nglupain kata kata Ayah..makasih ya yah udah semangatin Manda” (sambil peluk Ayah).
            “Iya sayang..yang semangat ya belajar di sekolah barunya..Ayah doain teman teman kamu suka sama kamu dan ngga ada yang jahatin kamu”. “Iya yah pasti..Manda ngga mau ngecewain Ayah sama Bunda”. “Ayah sayang sama Manda”. “Manda juga sayang kok sama Ayah dan Bunda”. Setelah ngobrol dengan Ayah rasanya sedikit lega,karena penyemangatku adalah orang tuaku, aku ngga mau ngecewain mereka, aku harus buat mereka bangga.
            Dan aku pun turun dari mobil dan berjalan kearah sekolah baruku, sejenak aku melihat di sekeliling dan mulai memasuki koridor sekolah, aku harap nyaman sekolah disini dan mendapat teman baru yang baik. Belum puas aku melihat sekeliling ruangan, tiba tiba dari depan ada seorang cowok pake skateboard melaju ke arahku, dan kecelakaan pun tak terelakan dia menabraku. Aku dan cowok itu jatuh dan tanganku pun lecet sedikit, tapi anehnya cowok itu malah nyalahin aku, padahal jelas jelas dia yang salah ngapain di sekolah pake skateboard segala.
            “Lo tuh yaa..ngapain sih berdiri di tengah tengah sini, ngga tau gue pake ini apa” (berdiri sambil nunjukin skateboard nya). “Bukannya bantuin malah nyalahin aku..gimana sih, jelas jelas kamu yang salah ngapain ke sekolah pake ginian (nunjuk skateboard) kamu mau bikin satu sekolah celaka gara gara ditabrak sama skateboard kamu ini” (masih dalam posisi jatuh dan nahan tangan yang sakit).
            “Emang lo ngga tau siapa gue..gue ini Reza Putra Wijaya, anak dari kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah ini, lo berani sama gue berarti lo juga harus berani berhadapan sama bokap gue, secara bokap gue pemimpin disini jadi gampang buat musnahin lo dari dari sini” (dengan nada tinggi dan menyombongkan diri dan langsung pergi begitu saja).
            “Dasar cowok aneh..aku ngga pernah takut sama kamu..awas kamu yaa, aku bakal balas nanti” (masih keadaan kesakitan dan kesal). Tiba tiba ada seorang cowok satunya yang datang menghampiriku, dia beda dengan cowok resek tadi,dia lebih kalem dan kelihatannya cowok baik. Dan dia membantuku berdiri.
            “Ehh kamu gapapa?..wah tanganmu lecet pasti sakit yaa..kok bisa kaya gini sih”(memeriksa tangan yang lecet). “Aku gapapa kok..Cuma tadi ada cowok resek,nyebelin,songong dan ngga tau aturan yang  buat aku jadi kaya gini” jawabku. “Siapa emangnya..tapi ngomong ngomong kamu anak baru ya disini..aku baru lihat”(tanyanya penasaran). “Aku lupa siapa..tapi katanya dia anak kepala sekolah,pake skateboard lagi di sekolah, ngga mikir apa bisa bahayain banyak orang make skateboard di dalam sekolah..emm iya aku anak baru..aku baru pindah kemaren” jawabku. “Ohh dia itu Reza dia emang anaknya pak wijaya kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah ini..ya emang sih kelakuannya agak berandal,tapi sebenarnya dia baik kok..dia kaya gitu karena sejak dulu dia dimanfaatin sama teman temannya karena dia anak orang kaya, jadi dia agak trauma ya sekarang dia jadi begitu pemilih, cuek, dingin..aku temannya sejak kecil jadi aku tahu sifat asli dia”. “ohh pantesan kaya gitu..yaudahlah lupain aja”.
            setelah membantuku berdiri dan dia menjabat tangganya. “Ohh ya..aku lupa kenalan namaku Andra Aditya, panggil aja Andra..aku kelas XI IPA 2”. “Ohh..aku Amanda Putri, panggil aja Manda, aku pindahan dari Bandung. Aku kelas XI IPA 1”(sambil berjabat tangan). “Nama yang bagus..kita tetanggaan kelasnya, tapi kamu sekelas lho sama Reza”. Dengan kagetnya aku menjawab “What? Sekelas sama anak songong gajelas itu..pertama ketemu aja udah kaya gitu perlakuannya, apalagi nanti”. “Jangan kaya gitu..kalo kamu nunjukin kesel kamu sama dia..dia bakalan makin parah ngerjain kamu nantinya..kamu harus bersikap biasa aja ”. “Ahh...oke”.
Akupun menuju ke kelasku bersama guru, aku masuk kelas dan melihat di  ruang kelas yang akan aku tempati dan teman teman di kelas, dan akupun melihat anak songong itu tiba tiba saja aku jadi badmood.
“Selamat pagi anak anak..kita kedatengan murid baru di kelas kita..silahkan memperkenalkan diri”. “Hay semua..aku Amanda Putri, kalian boleh panggil aku Manda, aku dari Bandung..emm semoga kita semua menjadi yang teman baik..terimakasih”. “Kalo gitu kamu boleh duduk di depannya Reza”. “Baik pak” (akupun menuju kursiku yang berada di depannya anak songong itu). Dan terdengar bisikan dari anak cowok”wahh..cantik ya si Manda,udah punya pacar belum ya”, “iya cantik banget,untung di kelas kita ya, jadi kan kita bisa deket terus” namun kemudian ditegur sama Pak Adi “ehh kalian yang dipojok jangan ngobrol terus yaa” (merekapun langsung diam, aku ketawa kecil). Lalu Pak Adi melanjutkan pelajarannya.
Disisi lain aku merasa diperhatikan dari belakang, siapa lagi kalo bukan si anak songong itu, aku berusaha cuek. TETTTTT (bel sekolah tanda istirahat pun berbunyi). Semua anak anak berhamburan keluar kelas dengan tujuannya masing masing(kantin,perpustakaan,nongkrong). Dan aku bersyukur ada teman yang baik sama aku namanya Dila, dia agak pemalu sih orangnya ya ngga jauh beda lha ya sama aku. Tapi aku masih ngga nyaman dengan si Reza yang daritadi merhatiin aku,pengen ku colok juga tuh matanya. “Manda ke kantin yuk” (Ajak Dila). “Ayo”(sambil berdiri). Tapi tiba tiba Andra masuk kelas dan nyamperin aku. “Manda ke kantin bareng yuk”. “Ohh oke..sekalian sama Dila juga”(merasa canggung) dan dia pun menganggukan kepala. Tapi saat kita bertiga mau keluar kelas, tiba tiba Reza teriak “Tunggu !!!...ehh Andra ikut aku ke atap” (dengan teriak mengajak Andra pergi, dan sinis ketika melihat aku waktu mau keluar kelas) dan itu bener bener pemandangan yang tidak mengenakkan. “Maaf ya Man, mungkin lain kali ke kantin bareng”. “Iya gapapa kok, santai aja” (masih kesel sama Reza).
(Di atap) “Ada apaan sih, tiba tiba bersikap seperti itu tadi..apa gara gara Manda” (sambil menerka). “Lo kok bisa kenal gitu sih sama dia, akrab banget lagi sama dia..sejak kapan sih kamu akrab banget sama cewek ” dengan santainya Andra menjawab “Za..kamu sampai kapan sih kaya gini terus, cobalah buka diri kamu ke semua orang, jangan menghindar terus”. “Gue bosen tau ngga lo ngomong kaya gini terus..terserah gue, ini hidup gue jangan sok ngatur ngatur deh” (beranjak pergi meninggalkan Andra). “Kamu tuh tadi hampir aja nyelakain Manda..kamu yang bikin dia jatuh malah kamu salahin, ngga mau bantuin lagi..sampe tangan dia lecet, dia itu baru pindah kesini,tapi di hari pertamanya dia malah terluka kaya gitu, kalo dia ngga betah gimana”. “Wah wah..kayaknya ada yang naksir anak baru nih”. “Bukannya gitu za,kamu main skateboard di sekolah itu bisa bahayain semua murid di sekkolah ini”. “Ahh udahlah ndra, ngga usah ngatur ngatur gue..loe tuh Cuma sahabat gue bukan keluarga gue..udah deh mendingan lo diem aja”. “Karena gue sahabat lo..makanya gue ingin lo berubah menjadi lebih baik lagi” tapi Reza tak menghiraukan perkataaan Andra dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Andra di atap. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi Andra pun turun menuju kelasnya, murid lain pun berhamburan pergi ke kelasnya masing masing.
Waktu di kelas lagi ada pembagian kelompok Biologi. Setelah ditentukan sama Pak Adi ternyata aku sekelompok dengan Reza,emang udah nasib kayaknya sekelompok sama dia dan Cuma berdua lagi. “Reza satu kelompok sama Amanda”(kata Pak Adi). “Apa Pak satu kelompok sama dia,kan masih banyak yang lain kenapa harus sama dia sih”(berdiri sambi teriak). “Ini sudah keputusan bapak yang tidak bisa diganggu gugat ya, mulai mengerjakan dari sekarang dan minggu depan bisa kalian presentasikan hasil kerja kalian..mengerti” (tanya Pak Adi). “Mengeri pak”(jawab murid murid yang lain). Pak Adi pun meninggalkan kelas dan semuanya bergegas pulang dan Reza menghampiriku dengan sikapnya yang songong. “Ehh..anak baru lo ngga usah deh caper sama siswa lain, apalagi sama Andra..ohh ya gue males satu kelompok sama lo”. “Yang caper tu siapa, aku sebenernya juga ogah kali sekelompok sama anak songgong kaya kamu itu”. “Apa lo bilang..anak songgong? Ehh cewek cupu mendingan lo kerjain aja tuh tugas lo kerjain sendiri gue ogah” (langsung cabut sambil nenteng skateboardnya).
Aku pulang naik angkot karena ngga mungkin Ayah bisa antar jemput aku ke sekolah, karena masih banyak pekerjaan yang akan diselesaikan, dan aku harus bisa jadi anak yang mandiri. Tiba tiba ada motor lewat di samping ku ketika sudah berada di luar halaman sekolah, yang tak lain adalah Andra. “Hei..ngga dijemput ya, mau bareng?” (menawarkan tumpangan). “Ngga usah deh ndra makasih..aku bisa kok naik angkot..lagian nanti ada yang marah lagi aku deket sama sahabat baiknya”. (sambil tertawa kecil Andra menjawab) “Maksud kamu Reza? Udah kamu ngga usah mikirin dia, yaudah yuk”. (aku mengangguk pelan) “kamu mau langsung pulang atau mau jalan jalan lihat lihat kota Jakarta dulu”. “Sebenernya sih aku mau ke toko buku mau cari referensi buat tugas Biologi minggu depan”. “Boleh boleh.. kebetulan aku juga lagi nyari buku..yaudah yuk bareng” dan aku pun mau diajak Andra pergi bareng ke toko buku.
Saat presentasi pun tiba, aku udah nyiapin materinya ya meskipun kerja sendirian tapi ngga masalah yang penting aku udah nguasain materinya soal Reza biarin deh dia juga gaada niatan buat nanyain tugasnya, biar nanti dia plonga plonga wkwkwk. Dan saatnya kelompok ku pun dipanggil,tapi tiba tiba Reza mengambil materinya dan langsung dibawa ke depan. “Baik saya akan mempresentasikan hasil kerja saya” aku pun kaget bukan main,enak aja hasil kerja aku main dibawa dan diaku kalau itu tugas yg telah dikerjain padahal kan dia sama sekali ngga bantuin. “Pak ini hasil kerja saya..dia sama sekali ngga bantuin sedikit pun,nyumbang ide pun engga,minjemin buku juga ngga” jawabku. “kalian ini bagaimana sih..kalian kan satu kelompok harusnya kalian bisa bekerja sama..bukan ngakuin hasil kerja siapa”, “Tapi pak emang ini hasil kerja saya kok..kemaren saya ke toko buku untuk mencari materi yang akan dipresentasikan hari ini” dan Pak Adi pun mulai memahami masalahnya “Reza..kenapa kamu ngga ikut buat tugas yang bapak kasih..kenapa kamu ngga bantuin Manda..kenapa kamu juga bohong kalau ini hasil kerja kamu..bapak bakal lapor sama papa kamu”. “ Bapak silahkan lapor aja sana..gue ngga takut, lagian ya pak gue males satu kelompok sama anak kaya dia”. “jangan mentang mentang papa kamu kepala sekolah disini terus kamu seenaknya ngomong seperti ini ke bapak dan menyepelekan tugas dari bapak..lagian juga kan Manda ini murid baru disini,kamu harusnya membantu dia agar tidak ketinggalan jauh dari materi kita”. “Bapak belain aja terus dia..emang ngga ada yang peduli sama gue” (langsung pergi ke luar kelas). “Reza kamu mau kemana bapak belum  selesai ngomong” (teriak Pak Adi) “Pak biar saya saja yang mengejarnya..bapak lanjutin aja ngajarnya..biar saya yang membujuknya”. “Kamu yakin..Reza itu ngga suka sama kamu ”. “Bapak tenang saja..sebenarnya dia itu baik..Cuma dia trauma punya temen yang manfaatin dia dulu.. makanya siakpnya seperti itu, apalagi murid baru seperti saya..saya taunya dari Andra kelas XI IPA 2 temannya Reza”. “Baiklah..semoga Reza bisa berubah ya”, “ya pak..kalo gitu saya permisi dulu ya” setelah aku izin sama Pak Adi aku pun langsung mencari kemana perginya Reza.
Setelah beberapa lama kemudian, aku melihat sesorang di tepi danau deket sekolah, aku ngga yakin sih itu Reza tapi setelah aku mendekat emang bener itu Reza. Kayaknya di lagi kalut banget, dia merasa ngga ada seorang pun yang perduli sama dia. Aku sebenernya bingung sih mau ngomong apa sama dia, takutnya dia malah kesel sama aku dan berbuat yang engga engga, mungkin aku diem dulu kali ya. “kenapa sih..ngga ada yang perduli sama gue, ngga ada yang ngertiin gue, orang tua gue,sahabat gue..mungkin dimata kalian gue ini anak yang bandel, songgong, ngga punya aturan..tapi kenapa kalian ngejauhin gue, gue butuh kalian,gue ingin berubah tapi kalian kemana ngga ada satu orang pun yang bantuin gue buat berubah” (teriak sambil menangis), “kok aku jadi ikut sedih ya” (ucapku dalam hati). “Aku bisa kok bantuin kamu berubah..asalkan kamu punya niatan untu berubah menjadi lebih baik” (ucapku dan kemudian keluar dari persembunyianku) dia pun kaget dan menoleh kebelakang. “Lo nggapain sih kesini..lo ngikutin gue..ngga usah ikut campu deh, ini urusan gue..lo anak baru tau apa,mendingan lo pergi aja dari sini”. “katanya pengen berubah sampe nangis nangis gitu, aku bisa kok bantuin kamu, ya asalkan kamu emang pengen berubah menjadi lebih baik,pasti kamu bisa kok dan soal ngga ada yang perduli sama kamu..sebenernya banyak orang yang perduli sama kamu, mereka semua sayang sama kamu..tapi kamu terlalu menutup diri ke mereka..jadi mereka ya takut lah mau deket sama kamu” terlihat Reza mulai yakin dan percaya sama perkataannku,aku harap dia mengerti “Terus gue haru ngapain” dan akhirnya dia pun mengerti dan percaya kalo aku akan membantunya.
Setelah kita berdua ngobrol kemaren di danau dan kita sepakat, bahwa aku akan bantuin dia berubah dengan segala cara dan dia harus istiqomah dengan perubahannya nanti. Pagi ini kita berangkat bareng ke sekolah,karena aku ada planning yang harus dia ikutin.”Gue harus ngapain”(tanyanya) “sabar..nanti juga aku kasih tau..tapi sebelum itu stop panggil gue lo, panggil aku kamu,biar sopan dan kalo sama guru panggil bapak/saya ”. “emang harus ya kaya gitu..udah nyaman kali kaya gini gue lo” (dengan tingkah lucunya) aku ketawa sendiri melihat tingkahnya “ngapain lo ketawa gajelas gitu”, “kamu tuh lucu banget deh,ngga nyangka ya orang sesonggong kamu bisa ngelucu juga”(masih ketawa) “Apa lo bilang, gue songgong”. “Ehh..kan tadi udah dibilang jangan manggil kaya gitu lagi”. “hemm iya iya”. Aku seneng bisa akrab sama dia, dan dia punya keinginan untuk berubah aku salut sama dia, pokoknya aku sebisa mungkin akan bantuin dia. Ketika sudah sampe di sekolah aku ngintruksi Reza “Nah nanti kalo kamu ketemu sama siapa aja kamu harus nyapa duluan mereka,kamu haru ramah dan utamakan senyum..oke” “Apa.. ngga ada yang lain gitu selain itu, gue ehh maksudnya aku ngga biasa kaya gitu, tiap hari aku selalu cuek” (aku pun tersenyum lihat reaksinya) “Maka dari itu kamu harus terbiasa mulai dari sekarang..oke, aku yakin kamu pasti bisa kok” lalu kita pun mulai berjalan ke kelas,melewati koridor yang banyak dilalui anak anak yang baru berangkat,terlihat Reza terasa canggung dan agak ragu untuk mennyapa mereka.
Pertama yang kita temuin adalah temen temen satu kelas dan yang sering dia ganggu/ jahilin. “Pagi semua” (dengan sedikit canggung Reza menyapa) “Ehh..pagi za,tumben lo nyapa kita, lo ngga lagi sakit kan za” (tanyanya yang merasa heran dengan sikap Reza ) “engga kok..aku baik baik aja..yaudah sampai ketemu nanti di kelas ya” (ucap Reza semabri pergi) sedangkan teman teman yang lain masih heran dengan sikapnya Reza “Reza aneh banget deh hari ini kenapa ya.. nyapa kita terus manggilnya bukan gue lo lagi..apa mungkin ini gara gara Amanda yang bikin Reza berubah..semoga iya deh”(sambil berjalan masuk kelas). Kedua,kita ketemu sama Pak Adi “Selamat pagi pak..gimana kabarnya hari ini?” aku pun iikut menyapa Pak Adi,dengan bingung dan heran Pak Adi menjawab “Pagi..alhamdulillah baik,tumben sejkali kamu menyapa saya,ada apa? ” “ngga ada apa apa kok pak..kalo kita ketemu sama teman teman dan guru kan kita harus menyapa” kita pamit untuk meneruskan jalan ke kelas, dan yang terakhir kita ketemu sama Andra “Hai bro..wah kemana aja nih, main yuk pulang sekolah nanti, udah lama kan kita ngga main bareng lagi”(sambil merangkul Andra) Andra pun melihat aku dan nanya kenapa tapi aku hanya senyum “Ehh iya iya nanti pulang sekolah kita main,kamu gapapa kan?” (taya Andra heran). “Tenang aja aku gapapa kok, yaudah aku ke kelas dulu ya, samapi ketemu nanti”(pergi dengan melambaikan tangan ke Andra)“Ohh oke”(membalas lambaian tangan Reza). “Kmau melakukanya dengan baik za, aku salut sama kamu, kamu memang ada kemauan untuk berubah, ya meskipun ini agak berat tapi aku yakin kamu bisa kok” “Oke,makasih ya kamu udah bantuin aku untuk beruabah, jujur aku mulai nyaman seperti ini” “ iya sama sama”.
Beberapa bulan kemudian,Reza sudah berubah jauh lebih baik dari yang kemaren. Kini dia sudah mulai rajin belajar, berpakaian yang rapi di sekolah, tidak main skateboard di sekolah, dan nilai nilai nya kini pun sudah jauh lebik baik. Teman teman dan para guru pun bangga akan perubahan yang Reza miliki,kini teman Reza makin banyak dan guru guru pun senang melihat perubahan Reza. Bahkan ayahnya Reza Pak Wijaya yang tak lain kepala sekolah juga sangat bangga melihat perubahan anaknya, dulu anaknya bandel sekali, sering keluar malem,ikutan balapan motor,nilai nya pun banyak yang ngga tuntas, tapi sekarang dia mulai berubah bahkan Reza mendapat rangking ke 2.
Dan di bulan berikutnya Reza mencalonkan menjadi ketua OSIS. Aku,teman teman, dan para guru pun ikut senang, Reza mau mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Ya meskipun lawannya nanti sahabatnya sendiri Adra, tapi ini harus sportif dan saling tidak menjatuhkan satu sama lain. Saat pemilihan pun tiba, Reza dan Andra saling mengutarakan visi dan misinya nanti ketika menjabat menjad ketua OSIS. Saat voting Reza mendapat skor 85% sedangakan Andra mendapat skor 70%, dengan demikian Reza terpilih menjadi ketua OSIS periode tahun 2018, semua saling sorak senang kalo Reza yang menang. Reza dan Adra pun saling berjabat tangan tanda kalo mereka memang sportif. Setelah itu kita bertiga menjadi sahabat yang kemana mana selalu bareng. Aku senang punya sahabat seperti mereka, aku harap kita bertiga selalu bersama dan kita bisa menyelesaikan masalah dengan cara baik baik tanpa memutus persahabatan kita.
TAMAT


SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...