Wednesday, August 29, 2018

Puisi Rindu



RINDU


Malam ini aku hanya ditemani sepi.
Bulan dan bintang pun enggan memeberikan cahaya.
Seakan mereka sepakat untuk tidak menampakkan dirinya.
Entah mereka sembunyi dimana malam ini.
Bahkan tak terdengar suara burung bernyanyi.
            Kalau boleh, aku ingin mengatakan ‘aku rindu’.
            Rindu ini yang selalu mengganguku.
            Berat rasanya untukku menahannya.
Inginku ku langkahkan kakiku menghampirimu.
Tertawa bahagia bersama.
Namun aku tidak bisa, aku bukanlah siapa-siapa.
Bahkan bukan aku yang selalu ada di pikiranmu.
Bukan aku yang selalu menemani hari-harimu.
Dan bukan namaku yang kau sebut dalam doa sepertiga malammu.
Dalam alunan syair harmoni.
Terbayang jiwa yang teriris sepi.
Ketika hadirmu hadir dalam mimpi.
Dan merasuk di hati ini, bahkan membuatku sedikit berhalusinasi.
Bahkan berkecamuk dalam dinding-dinding emosi.
Biarlah hati ini yang mengerti bagaimana aku rindu yang amat menyiksa ini.
            Inginku ku memelukmu erat mengahapus kesedihan di hati.
            Mengahancurkan rindu yang amat menyiksa ini.
Aku hanya bisa berharap engkau bahagia, meski bukan denganku.
Aku tidak bisa memaksakan kehendak yang sudah diatur Tuhan.
Tapi aku berharap keajaiban itu datang dan berpihak padaku.
Kita tidak tahu bagaimana alam mengatur rencana,
berlabuhan hati yang terakhir nanti.

By : Rinda_A

Puisi : Senja Ku Hilang



SENJA KU HILANG
(Rinda_A)



Senja sore hari ini,
aku tidak bisa melihatnya kembali.
Aku tidak bisa menikmatinya lagi.
Tak seperti sore yang biasanya.
Aku kecewa, aku sedih.
Kenapa senja itu menghilang hari ini.
Aku bertanya-tanya kenapa dia tak muncul hari ini.
Padahal, mendung baik-baik saja.
Tak ada tanda-tanda akan turun hujan.
            Engkau memang ibarat senja,
            yang kadang ada kadang tak ada.
            Kadang kau tertutupi oleh awan yang hitam.
            Bahkan kadang turun hujan.
            Aku memang tidak bisa memintamu untuk setiap hari menemaniku.
            Aku juga tahu, aku tidak memiliki hak atas dirimu.
            Tapi aku ingin melihatmu setiap hari.
            Walaupun hanya sebentar saja.

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA AWAL PERMULAAN ISLAM SAMPAI DENGAN KHULAFAURRASYIDIN

                                                                                     BAB I                                            ...